Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, beberapa sekolah telah menerapkan teknologi komunikasi sebagai salah satu sarana dalam proses belajar. Bahkan sekolah telah melangkah lebih jauh dengan memebentuk kelas TI (Teknologi Informasi), yaitu sebuah kelas yang siswanya membawa laptop atau gadget lainnya sebagai pengganti buku. Ruangan kelas yang telah dilengkapi dengan wi-fi, memungkinkan proses transfer ilmu dengan memakai jasa internet. Fungsi seorang guru yang sebelumnya sebagai satu-satunya sumber belajar, telah bergeser menjadi moderator.
Meskipun hanya sebagai seorang moderator, guru dituntut juga untuk mengetahui belantara dunia maya. Ibaratnya, apabila ada sekelompok orang yang ingin membuka daerah pemukiman untuk tempat tinggal, harus ada orang yang melalukan survey. Mulai dari kelayakan tanah, sumber air, keamanan lingkungan dll. Peran orang itu mestinya dipegang oleh guru. Sangat tidak kompeten, bila ada seorang siswa ingin mendapatkan informasi tertentu, guru tidak mengetahui jalan yang akan ditempuh oleh siswa.
Sebagai gambaran sederhana, berikut ini langkah yang minimal harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran di kelas TI
Memiliki e-mail aktif
Ibarat sebuah SIM, e-mail wajib digenggam oleh seorang guru. E-mail memiliki fungsi sebagaimana sebuah kartu cerdas yang bisa berfungsi sebagai kunci untuk mengakses berbagi informasi. Dapat dipastikan, apabila kita akan menjadi anggota aktif maupun partisipan dalam sebuah situs tertentu, yang pertama ditanyakan adalah e-mail. Disinilah peran Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan Orangtua berinteraksi dalam membangun sebuah jaringan komunitas.
Seorang siswa dapat mengumpulkan pekerjaan kepada guru tanpa dihalangi waktu dan tempat. Sebaliknya seorang guru menilai pekerjaan siswa, dapat dilakukan saat itu juga. Dalam hal ini memang guru harus pandai-pandai memilah antara karya siswa yang asli atau hanya copy paste.
Orangtua siswa pun bisa memberi saran dan kritik kepada sekolah ataupun komite tanpa harus mengunggu undangan dari sekolah. Instansi, lembaga atapun masyarakat juga bisa berperan aktif dalam membangun komunikasi yang sehat. Semua itu dengan syarat, telah terbiasa dan selalu membiasakan diri bahwa internet menjadi sahabat.
Tiada hari tanpa Browshing
Sekarang, berita dapat kita jumpai hampir setiap menit. Bila kita membuka situs berita, hampir setiap 5 – 10 menit selalu berubah. Berita ibarat roda yang selalu berputar tanpa henti. Itulah perubahan. Dan perubahan sendiri merupakan pembelajaran.
Detik, kompas, tempo ataupun web luar negeri adalah santapan wajib. angat mengherankan, bila ada guru (apalagi di kelas TI) sama sekali tidak meng-klik berita. Guru yang bijak adalah guru yang menyisipkan informasi dalam setiap mengajar. Informasi adalah sebagai alat ukur sejauh mana posisi kita. Sudah melangkah kedepan, atau malah tertinggal jauh.
Internet menyediakan lebih dari sekedar yang dibutuhkan. Seseorang bisa membuka web berita lebih dari satu. Artinya perbandingan informasi lebih meyakinkan. Bahan referensinya lebih lengkap. Guru dapat mengambil informasi sebagai bahan pembelajaran yang selalu baru, tidak basi, dan aktual. Web yang bernuansa edukasi banyak tersedia.
Penyedia konten pembelajaran adalah ibarat buku referensi. Namun tidak semua konten cocok untuk bahan pembelajaran. Ada beberapa situs justru menyesatkan. Tidak layak untuk konsumsi pendidikan. Sebagai moderator, guru diharapkan cakap dan selektif dalam menyampikan informasi dan bijak dalam menyikapi isi situs.
Memiliki web/blog pribadi
Blog pada awalnya hanyalah merupakan catatan pribadi yang dipublikasikan. Semula, blog pribadi tidak ditanggapi dengan serius. Bhakan dipandang sinis, karena memuat catatan yang paling pribadi harus ditulis untuk konsumsi orang lain. Ternyata, lama-kelamaan catatan pribadi ini dianggap sebagai pembelajaran. Apalagi ditulis oleh orang publik figure. Bahkan sekarang, blog dijadikan alat untuk promosi untuk menggapai tujuan tertentu.
Blog pribadi dari seorang guru berfungsi sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa. Isinya materi pelajaran, diskusi, dan penugasan. Namun acapkali guru juga menyisipkan motivasi yang berupa pentingnya memiliki mimpi, kiat menggapai cita-cita, pengalaman hidup, bahkan cara-cara memperoleh financial.
Blog guru bisa juga sebagai pengantar dalam mengarungi dunia maya. Artinya guru akan memberikan link tertentu agar pembaca mudah melalui jalur yang dituju. Lengkap dengan garis besar dan sarannya. Atau lebih mudahnya diibaratkan sebagai rambu-rampu
Blog juga bisa bermanfaat untuk media diskusi. Masalah yang timbul bisa dibicarakan bersama-sama antar guru, siswa dan orangtua. Sekarang ini banyak orang tua, kalau ditanya masalah pelajaran, tidak mengerti. Tidak sedikit juga siswa yang malu bertanya kepada guru saat masih berada di ruang kelas. Alat diskusi yang berupa blog ini sangat membantu dalam menjembatani antara guru, siswa dan orangtua.
Kapasitas seorang guru juga bisa dilihat dari blognya. Pernak-pernik ide kreatif bisa dituangkan dalam sebuah tulisan. Lewat blog, seorang guru bisa memberi warna dalam dunia pendidikan tidak sebatas di lingkungan sekolah saja. Tulisan yang difokuskan pada materi pelajaran atau membangun pendidikan agar lebih baik.
Dimasa depan, apa yang kita idamkan segera terwujud yaitu guru virtual, dengan siswa yang tidak terbatas di sekolah tertentu saja. Tapi menjangkau siapa saja yang memiliki komitmen terhadap kemajuan pendidikan. Semoga.
Komentar Terbaru