Karya : M. Ibnu Setiyawan, S.Pd
Sabtu dan Minggu adalah hari libur yang ditunggu kaum rebahan, malas beraktivitas dan sibuk bermain gadget. Ada yang hanya ingin rebahan di rumah menghilangkan penat selama satu minggu beraktivitas dan ada pula yang berencana akan berlibur, ada juga yang seharian menonton Instagram, tiktok, YouTube dan yang lainnya. Ace memilih opsi pertama, Ace memilih bersantai rebahan di rumah, dan parahnya Ace akan selalu merasa kurang dengan liburnya.
“Ace bangun sudah siang, nanti kamu terlambat,” ucap ibunya.
“Bu Ace masih capek, Ace mending bolos sehari ya untuk kerja, toh di kantor kerjaan juga sedikit,” Ace memelas pada ibunya.
“ Jangan begitu, Ace dapat uang karena dibayar oleh bos, bukan dibayar untuk bolos kerja dan rebahan seharian di kamar,” jawab ibunya menyanggah.
“Sehari saja bu, Ace mau tidur lagi beneran masih ngantuk.”
Melihat kelakuan Ace Ibunya geram, hingga ibunya mengajak Ace untuk berkeliling sebentar melihat suasana di seputar kota, ada penjual koran yang memakai kursi roda karena kakinya diamputasi setelah kecelakaan, ada juga seorang wanita paruh baya yang masih bekerja menjual jajanan pasar dengan barang yang mungkin belum banyak terjual.
“Nah sekarang coba kamu buka mata kamu, mereka ingin bekerja sepertimu, namun tidak mempunyai bekal dan fisik yang sempurna sepertimu, dengan keterbatasannya mereka masih saja gigih bekerja tanpa memikirkan capek, malu apalagi malas Indonesia mempunyai masyarakat yang gigih meskipun dengan penghasilan sedikit,” jelas ibunya, mereka masih di dalam mobil.
Dengan kejadian itu Ace tersadar dan mau berangkat bekerja walau terlambat. Di perjalanan menuju kantor Ace melihat seorang anak yang pincang berseragam sekolah sama dengan lokasi sekolah dia dahulu. Dalam hati Ace berkata, “Aku bersyukur masih punya fisik yang sempurna untuk bisa menuntut ilmu sampai selesai dan mendapatkan pekerjaan yang saya impikan.”‘
Tinggalkan Komentar