oleh : AMK Affandi
اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ
. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hadirin sidang jum’at yang dimuliakan Allah
Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada siang hari ini, kita masih diberi kesempatan untuk mengagungkan asma Allah, mengingat Allah, memenuhi panggilan Allah, dalam majelis yang sangat mulia yaitu melaksanakan ibadah sholat jum’at. Seminggu sekali kita asah kembali kadar keimanan kita, seminggu sekali kita isi ruhani dengan mendengarkan bimbingan rasul dan jalan yang telah ditetapkan oleh Allah swt.
Saya berdiri disini selaku khotib, untuk mengingatkan kepada diri kami pribadi dan jama’ah yang berbahagia, untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, yaitu dengan selalu menjalankan perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-larangan Allah. Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada kekasih Allah junjungan kita nabi besar Muhammad saw. Kepada sahabat-sahabatnya, keluarga dan juga kaumnya sampai akhir zaman nanti.
Al-Qur’an memberitahukan bahwa program Iblis beserta para syetan adalah mengajak seluruh jin dan manusia menempuh jalan ke neraka. Caranya adalah menyuruh jin dan manusia melakukan apa yang dilarang Allah dan menghambat mereka dari perintah-Nya. Salah satu caranya dengan melakukan hubungan badan sejenis atau homoseksual, baik di kalangan wanita (sihaaq/lesbian) maupun kalangan pria (liwath/gay).
Program ini sudah direncanakan agar anak cucu Adam melakukan zina sejenis. Strategi yang disusun oleh syetan bukanlah yang ringan, yang bisa dibaca oleh korban, namun caranya dengan seni dan taktik yang jitu. Jin dan manusia mungkin tidak merasa bahwa itu semua adalah jebakan syetan. Syetan melakukan survey, yaitu dengan melihat calon korban yang berbakat gay. Setelah itu syetan mendekati secara terus menerus sampai korban benar-benar terjerumus.
Hanya Allah sendiri yang akan menentukan siapakah Nabi atau Rasul, yang ditugasi untuk menghadapi umat manusia homo. Ternyata Luthlah yang paling ditakdirkan harus menghadapi kaum homoseksual. Dalam keterangan medis dan budaya, zina sejenis di kalangan kaum nabi luth tersebut ternyata menular. Menular dalam arti, lelaki muda yang telah dizinahi oleh lelaki yang usianya lebih tua, menjadi homoseksual pula. Kemudian si korban ini mencari sasaran lelaki yang lebih muda lagi. Demikian terus menerus, sehingga tidak mengherankan bahwa hampir semua kaum nabi Luth menjadi homoseksual.
Negeri kaum Nabi Luth itu adalah Saddum dan Amurah. Orang Eropa menyebutkan Sodom dan Gomoroh. Disinilah Allah mengutus Nabi Luth untuk memperbaiki kaumnya, baik dari segi aqidah maupun akhlak. Sebagai seorang Nabi, tentu tugas yang berat ini harus dilaksanakan.
Nabi Luth sendiri menjuluki kaumnya dengan sebutan musriffun, yang artinya keterlaluan. Dikatakan keterlaluan, karena zina sejenis dilakukan bukan secara sembunyi-sembunyi, melainkan secara terang-terangan dan vulgar. Artinya rasa malu mereka sebagai manusia sudah hampir lenyap. Bahkan mereka secara sadar memproklamirkan kelainan mereka dibidang seksual. Allah hanya menghalalkan pernikahan lawan jenis (heteroseks) melalui pernikahan yang telah diatur. Pernikahan antar jenis kelamin yang sama, tidak pernah disyari’atkan Allah.
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa, bila dosa yang dilakukan oleh seseorang menyebabkan hatinya terasa menyesal, berarti Ia masih beriman. Kaumnya Nabi Luth ternyata tidaklah demikian. Iman mereka tidak ada sama sekali. Hati mereka sudah mati. Buktinya, apa yang telah disampaikan oleh Nabi Luth tidak dihiraukan. Padahal Luth bukan manusia sembaranga. Belia adalah pilhan Allah. Misi kenabian Luth hanyalah ingin menyelamatkan kaumnya, agar tidak terkena musibah. Namun baliknya, kaum Nabi Luth membencinya. Bahkan mereka telah melakukan itikad, agar mengusir Luth dari kampung halamannya. Mereka menganggap bahwa Luth adalah penghalang adat istiadat. Mereka beranggapan, dapat bebas melakukan apapun tanpa ada orang yang mengingatkan, menghalangi, disuruh melepaskan kebiasaannya.
Hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah
Dalam sebagian kisah kecil Nabi Luth, Allah mengutus malaikat dalam wujud pemuda-pemuda yang tampan, bagus, ganteng. Mereka berdua mendatangi rumah Nabi Luth dan atas seijin tuan rumah, kedua pemuda tampan itu menginap beberapa hari. Mengetahui bahwa di rumah Nabi Luth ada dua orang yang ganteng, seketika tetangga nabi Luth, tak lain juga kaumnya yang telah terimbas homo, memohon ijin kepada Nabi Luth untuk sekedar berkenalan.
Nabi Luth yang telah mengetahui karakter dan itikad yang kurang baik, maka seketika itu nabi Luth menolak. Sebaliknya Nabi Luth menawarkan putri-putrinya, namun mereka menolak. Meskipun bergelar Nabi, tapi Luth tetaplah manusia biasa yang punya rasa takut bila umatnya berbuat nekat. Andai keinginan umatnya dipenuhi, pastilah kedua pemuda itu akan diperkosa bersama-sama, sebab mereka sudah tidak memiliki hati. Nabi Luth hanya menyampaikan apa yang menjadi perintah Allah, yaitu mencegah kemungkaran dan kekejian.
Karena rumah Nabi Luth telah dikepung oleh lelaki kaumnya, maka Nabi Luth memohon petunjuk dan kekuatan kepada Allah, bagaimana jalan yang terbaik. Sampai detik itu, Nabi Luth tidak mengetahui jati diri kedua pemuda itu. Namun Allah tidak membiarkan Luth terlalu lama dalam kecemasan. Sampai pada akhirnya, tamu-tamu itu memberitahu siapa sebenarnya dan apa tujuan mereka datang ke rumah Nabi Luth. Tamu-tamu tersebut memberi tahu kepada Nabi Luth agar besok sebelum subuh harus meninggalkan kampung halaman bersama dengan orang-orang yang masih beriman. Kedua tamu menyampaikan bahwa Allah akan menimpakan azab kepada kaum Nabi Luth yang telah durhaka dengan membudayakan zina sejenis.
Hadirin sidang Jum’at yang dikaruniai Allah
Setelah Nabi Luth beserta para pengikutnya meninggalkan daerah yang terkutuk, Allah menurunkan ‘azab sebagiamana tersebut dalam surat Al ‘Araf ayat 84.
Artinya : “Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu.”
Dapat dibayangkan betapa dahsyatnya azab dari Allah. Al-Qur’an pernah menggambarkan, kalau tidak ingin tersiram ombak, jangan berumah ditepi pantai. Kalau tak ingin disiksa Allah, jangan melakukan larangan Allah, termasuk zina sejenis. Nabi Muhammad saw pernah bersabda “Sesungguhnya perbuatan yang paling aku takutkan menimpa umatku adalah perbuatan kaum Nabi Luth”.
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Khotbah kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Kaum Muslimin yang berbahagia
Akhirnya marilah kita memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT. Mudah mudahan Allah berkenan mengabulkan doa kita.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٌ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَلّلَهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسِلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
اَلَّلهُمَّ اِنَّا نَسْاءَلُكَ سَلَمَتً فِي الدِّيْنِ وَعَافِيَتَ فِي الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِي الْعِلْمِ وَبَرَكَهً فِي
الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ بِرَحْمَتِكَ يآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.
رَبَّنَآ أَتِنَآ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَآ عَذَابَ النَّار
سُبْحَانَ رَبكَ رَبّ الْعِزَةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمُ عَلىَ الْمُرْسَلِيْن وَالحَمْدُ ِللهِ رَبّ ِاْلعآلَمِيْن
Tinggalkan Komentar