
Oleh : KISANDRIANTO
لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضَلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَياَعِبَادَ اللهِ. أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah,
Dalam hidup ini, kita kadangkala secara sadar atau tidak telah berbuat zallim kepada seseorang baik melealui lisan, tulisan, atau perbuatan. Secara lisan, kita secara sengaja atau tidak sengaja telah mengeluarkan kata-kata yang menyakiti seseorang, memarahi orang di depan orang banyak tanpa melihat orang-orang disekelilingnya sehingga orang tersebut jatuh martabatnya, mempermalukan seseorang di depan orang banyak tanpa perasaan berdosa sehingga harga diri orang tersebut benar-benar jatuh. Berlaku sombong kepada orang lain yang lebih rendah kedudukan/jabatannya, bahkan karena dia mempunyai kekuasaan berbuat semena-mena kepada orang di bawahnya, bahkan senang membicarakan kejelekannya yang belum tentu itu benar dikonsumsi untuk orang banyak. Boleh dikatakan termasuk bagian “ghibah” namun termaktub dalam bentuk kedzaliman karena merugikan seseorang. Menceritakan keburukan orang walaupun benar itu sudah ghibah, apalagi kalau itu ternyata salah, malah jadi fitnah. Bahkan seperti tersirat dalam ayat Al Qur’an surat Al-Baqarah Ayat 191 dikatakan fitnah itu sendiri lebih kejam daripada pembunuhan.
Secara bahasa, zalim atau azh-zhulmu artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Menurut istilah, zalim artinya melakukan sesuatu yang keluar dari koridor kebenaran, baik karena kurang atau melebih batas. Di antara ciri orang zalim yaitu menyakiti hamba-hamba Allah, menyakiti para ulama, membunuh hamba-hamba Allah tanpa hak dan masih banyak lainnya.
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW sabdanya:
مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلمَةٌ لأَخِيهِ، مِنْ عِرضِهِ أَوْ مِنْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ قبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ؛ إنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلمَتِهِ، وَإنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيهِ
Artinya:
“Barangsiapa pernah melakukan kezaliman pada saudaranya, baik yang mengenai kehormatan saudaranya itu ataupun sesuatu yang lain, maka hendaklah meminta kehalalannya pada hari ini semasih di dunia, sebelum tidak lakunya uang dinar dan dirham. Jikalau tidak meminta kehalalannya sekarang ini, maka jika yang menzalimi itu mempunyai amal shalih, diambillah dari amal shalihnya itu sekadar untuk mengganti dosa kezalimannya, sedang jika tidak mempunyai kebaikan sama sekali, maka diambillah dari keburukan-keburukan orang yang dizalimi itu, lalu dibebankan kepada yang menzaliminya tadi.”
(HR. Bukhari Muslim)
Secara tersirat dari hadist ini menandakan bahwa jika kita semasa hidup di dunia ini pernah melakukan kedzoliman pada orang lain baik lisan maupun perbuatan yang mencoreng kehormatan orang lain maka bersegeralah meminta maaf pada orang tersebut, jika tidak maka amal shalih yang dikumpulkan akan diberikan pada orang yang dizalimi tersebut. Namun jika tidak mempunyai amal shalih, maka keburukan-keburukan orang tersebut akan diberikan kepada orang yang berbuat dzalim tadi.
Dalam salah satu ayat Alquran Surat Asy-Syura Ayat 42, Allah mengancam orang yang zalim dengan siksaan yang pedih. Ayat tersebut
إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَظْلِمُونَ ٱلنَّاسَ وَيَبْغُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.”
Dari ayat tersebut secara tegas dikatakan bahwa orang yang berbuat dzalim di dunia akan diancam dengan siksa azab yang sangat pedih. Setidaknya dari gambaran di atas, marilah kita jaga lisan dan perbuatan kita dari perbuatan dzalim pada orang lain yang tidak hanya merugikan orang lain tetapi merugikan diri kita sendiri terhadap amal shalih yang kita kumpulkan menjadi sia-sia belaka.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فىِ اْلقُرأنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الاٰيَاتِ وَالذِّكْرَ اْلحَكِيْمِ، وَ تَقَبَّلَ مِنيِّ وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الَسمِيْعُ اْلعَلِيْم
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلَّا عَلىَ الظَّالِمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الملِكُ اْلحَقُّ اْلُمبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اْلَمبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالمِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهاَالْإِخْوَانُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah,
Pada khutbah yang kedua ini, khatib mengajak terutama diri khatib sendiri dan juga para jama’ah yang hadir di sini, marilah kita jaga diri kita sendiri untuk menjauhi sifat zalim yang akan merugikan orang lain dan Allah akan memberikan azab yang sangat pedih. Biasanya perbuatan zalim ini sering banyak dilakukan oleh orang yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi kepada orang yang keduduknnya lebih rendah. Biasanya orang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi baik kedudukan pangkat/jabatan cenderung berlaku semena-mena pada orang lain. Perasaan ujub, riya, sombong akan muncul pada orang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi tersebut dengan selalu meremehkan dan merendahkan kedudukan orang yang di bawahnya, selalu dicari-cari kesalahannya tanpa melihat sisi baiknya, berbicara yang menyakitkan hati dan sebagainya. Sifat-sifat seperti inilah yang harus kita kikis habis jika ada dalam diri kita jika kita mempunyai sifat seperti itu dan bersegeralah meminta maaf pada orang yang kita zalimi tersebut, jika tidak segera meminta maaf maka amal shalih yang dikumpulkan akan diberikan pada orang yang dizalimi tersebut. Namun jika tidak mempunyai amal shalih, maka keburukan-keburukan orang tersebut yang di zalimi akan diberikan kepada orang yang berbuat zalim tadi. Naudzubiilah min dzalik!
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah,
Marilah kita akhiri kajian jum’at ini dengan berdo’a semoga Allah mengabulkan doa yang kita minta hari ini
اَلَّلهُمَ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، اَلأَحْيَاِء مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.اَلَّلهُمَ إِنَّانَسْأَلُكَ اْلهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنىَ.
رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ.
رَبَّناَاٰتِناَ فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعَزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلىَ اْلمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْن