
oleh : Benny Ari Kusuma S.Si
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ . وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ
Maasyiral muslimin, Jama’aah Jum’ah rahimakumullah
Tak henti-hentinya marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk hamba yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikutnya yang senantiasa istiqomah dijalannya. Aamiin.
Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui“. (QS: Al-Anfaal ayat 27).
Jama’ah Jumat Rahimakumullah
Di jaman yang serba modern kali ini sangat banyak godaan dunia yang membuat keimanan kita sering kali naik dan turun. Sebagai contoh kita buka media sosial banyak sekali konten-konten yang keluar dari ajaran agama Islam. Banyak juga yang berisi konten-konten yang lebih mendekatkan kita dalam memahami sunah dan quran. Tergantung pembawaan kita dalam memahami dan mengamalkan teknologi yang semakin hari semakin berkembang dengan masifnya.
Salah satu yang sangat mudah untuk di ucapkan dan sangat sering untuk di ingkari adalah menjaga amanah yang telah di berika kepada kita.
Jama’ah Jumat Rahimakumullah
Berikut tiga jenis dasar amanah dalam kehidupan sehari-hari:
Pertama, adalah amanah kepada Sang pencipta, yakni Allah SWT. Karena manusia merupakan suatu makhluk yang diciptakan, tentu jenis amanah yang pertama kali dimiliki adalah amanah kepada Tuhannya. Apa bentuk amanah yang dimiliki manusia terhadap Penciptanya? Yakni menjalankan semua hal yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apapun yang telah dilarang Allah.
Hal ini tergambar dalam QS, al-Anfal: 27
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”
Oleh sebab itu, konsekuensi dari perbuatan mencari kekuatan selain Allah, sering disebut dengan perbuatan syirik. Perbuatan syirik merupakan konsekuensi paling berat, yang mungkin dilakukan oleh umat Islam. Contoh dari Amanah yang dititipkan Allah kepada kita antara lain : membina keluarga dan menyayangi anak-anak kita. Jangan sampai lalai dari pendidikan agama. Kebanyakan dari kita, mengedepankan pendidikan formal. Lebih bangga dengan hasil yang diperoleh dengan melakukan pendidikan formal. Sebaliknya, merasa minder dengan pendidikan agama. Demikian pula pada saat menyerahkan pendidikan kepada orang lain. Akan kita dapati bahwa banyak orang tua menyekolahkan anak-anak kepada pendidikan formal bila dibandingkan dengan pendidikan yang berbasis agama. Dilema seperti itu masih sangat banyak kita jumpai
Kedua, Kepada Sesama Umat Manusia
Jenis amanah kedua adalah amanah kepada individu lain sebagai sesama makhluk. Intensitas terjadinya jenis amanah kedua ini bisa dikatakan yang paling tinggi. Bentuk amanah tersebut meliputi hak ataupun kewajiban antar manusia. Sebagai contoh yaitu tidak mengatakan kepada orang lain saat diberitahu sebuah rahasia. Tidak hanya itu, menyampaikan sesuatu sesuai dengan kebenaran aslinya juga dapat mencerminkan sifat amanah.
Hal ini sesuai dengan isi QS. An-Nisa: 58
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya …”
Dapat saja nilai ucapan atau perbuatan yang diamanahkan biasa saja atau bahkan tidak memiliki makna sama sekali untuk kita. Akan tetapi, sangat mungkin bahwa tindakan atau ucapan sederhana tersebut memiliki dampak yang sangat signifikan bagi penerima amanah. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan melalui firmannya agar umat Islam menyampaikan amanah kepada pihak yang harus menerimanya.
Ketiga, kepada diri Sendiri. Amanah kepada diri sendiri merupakan jenis amanah yang jarang disadari pada umumnya. Mengingat bahwa tiap manusia adalah pemimpin, tentu amanah kepada diri sendiri pun harus tetap dilakukan, sesederhana menjaga kesehatan pikiran dan badan. Tidak membiarkan diri sendiri terluka dalam beragam aspek, juga menjadi bentuk amanah pada diri sendiri. Karena segala sesuatu yang dimiliki di muka bumi, hanya titipan dari Allah SWT.
Dengan kita selalu menjaga amanah yang telah diberikan Allah dengan tidak langsung kita masih di berikan kesempatan oleh Allah untuk meningkatkan ketaqwaan kita. Setiap amanah yang diberikan kepada kita menjadi sebuah ujian yang mana bila ujian tersebut bisa di laksanankan dengan ikhlas maka akan menambah derajat kita kepada Alloh SWT.
Khutbah II
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Marilah kita semua berdoa kepada Allah SWT semoga Allah SWT memudahkan setiap Langkah-langkah kita.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ .
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ .
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ