Info Sekolah
Rabu, 04 Okt 2023
  • Selamat Hari Pendidikan Nasional
  • Selamat Hari Pendidikan Nasional

Khotbah Jum’at : Marhaban Ya Ramadhan

Kamis, 31 Maret 2022 Oleh : admin

oleh : Kisandrianto, S. Pd.

إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضَلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَياَعِبَادَ اللهِ. أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

Sidang Jum’at yang dimuliakan oleh Allah,

Alhamdulillahirobbil alamin, tinggal menunggu waktu kita Kembali akan dipertemukan dengan bulan yang ditunggu-tunggu semua muslim di dunia ini, yaitu bulan suci Ramadhan. Mengapa bulan ini sangat ditunggu oleh semua umat muslim di dunia ini, karena pada bulan ini adalaha bulan yang penuh keberkahan, bulan yang setiap amalan yang kita lakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Tentunya kita semua sebagai umat muslim di dunia ini tidak akan menyia-nyiakan bulan ini dengan saling “fastabiqul khairat” yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan sebagai tabungan kita di akhirat kita nanti. Adapun beberapa amalan yang bisa kita ambil dalam bulan Ramadhan tersebut adalah :

Pertama Puasa. Puasa pada hakekatnya bukan sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi yang lebih dari itu adalah bisa menahan hati dan perilaku kita, lisan kita, mata kita, pendengaran kita, dari hal-hal yang bisa mendatangkan mudharat dari puasa kita. Hati kita untuk tidak berprasangka buruk pada orang lain, lisan kita untuk tidak untuk “ghibah” yaitu membicarakan keburukan orang lain (menilai orang lain), mata kita tidak untuk melihat hal-hal yang tidak pantas kita lihat, telinga kita tidak untuk mendengarkan “aib” orang lain, perilaku kita tidak untuk melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, dan sebagainya. Semuanya itu sebagai media kita untuk melatih kita dan menuntun kita menjadi pribadi yang lebih baik menjadikan pribadi yang bertaqwa. Jadi tidak bisa puasa hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi bisa menahan semuanya dari diri kita. Oleh karena itu dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda:

Betapa banyak orang yang berpuasa itu tidak mendapatkan apa-apa, tetapi hanya dapat lapar dan dahaga saja.”

Dari hadist ini setidaknya menjadi cerminan bagi kita untuk bisa mengambil makna atau hakekat dari puasa tersebut.

Dalam Ihya’ Ulumuddin, Imam Abu Hamid Al-Ghazali menerangkan, terdapat tiga tingkatan puasa untuk seorang muslim. Tingkatan tersebut adalah puasa umum (awam), puasa khusus, dan puasa khususnya khusus.

Puasa umum adalah puasa yang dikerjakan oleh orang awam. Puasa ini dilakukan demi mencegah perut dari makan, minum, dan menjaga diri dari godaan syahwat kemaluan. Jenis puasa ini terbilang tingkatan puasa paling dasar, karena seseorang hanya menjalankan puasa demi memenuhi persyaratan semata.

Puasa jenis kedua adalah puasa khusus. Dalam puasa ini, orang yang berpuasa tidak hanya sekadar menahan diri dari makan, minum dan berhubungan badan, namun juga membuat indera dan alat geraknya “berpuasa” dari melakukan hal-hal yang dilarang dalam agama.

Berikutnya, puasa khususnya khusus ini adalah puasa nabi-nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang muqarrabin. Dalam puasa tingkat ini, hati berpuasa dari segala cita-cita yang hina, segala pikiran duniawi, juga mencegah hati berpaling kepada selain Allah SWT.

Kedua, Shalat sunah tarawihShalat sunah tarawih (qiyamu Ramadhan) ini dilakukan sebagai sebagai sholat malam sebagaimana shalat lail biasanya, hanya saja untuk shalat tarawih ini dilakukan di Bulan Ramadhan.

Qiyamu Ramadhan adalah sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadhan. Hukumnya sunnah dan tidak wajib. Hal ini dapat dilihat dari hadits Ibnu Abbas yang dikutip di muka dan hadits Aisyah berikut:

عن ابن شهاب قال أخبرني عروة أن عائشة أخبرته أن رسول الله صلى الله عليه وسلم خرج ذات ليلة من جوف الليل فصلى في المسجد فصلى رجال بصلاته فأصبح الناس فتحدثوا فاجتمع أكثر منهم فصلوا معه فأصبح الناس فتحدثوا فكثر أهل المسجد من الليلة الثالثة فخرج رسول الله صلى الله عليه وسلم فصلوا بصلاته فلما كانت الليلة الرابعة عجز المسجد عن أهله حتى خرج لصلاة الصبح فلما قضى الفجر أقبل على الناس فتشهد ثم قال أما بعد فإنه لم يخف علي مكانكم لكني خشيت أن تفرض عليكم فتعجزوا عنه. (رواه البخاري و المسلم)

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Syihab (dilaporkan bahwa) ia berkata: ‘Urwah menyampaikan kepada saya bahwa Aisyah telah melaporkan bahwa Rasulullah saw pada suatu malam (di bulan Ramadhan) berangkat ke masjid dan mendirikan shalat di sana. Kemudian orang banyak mengikuti beliau. Keesokan harinya orang bercerita tentang shalat Rasulullah saw. itu sehingga jama’ah semakin banyak. Keesokan harinya orang juga bercerita lagi sehingga pada malam keempat jama’ah tidak lagi tertampung di masjid itu. Paginya, setelah selesai shalat shubuh Nabi berkata: ‘amma ba’du. Sesungguhnya aku tahu kemampuan kalian. Akan tetapi aku ragu bila shalat tarawih itu diwajibkan atas kalian, dan kalian tidak mengerjakannya (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Ketiga Infaq / sedekah. Pada bulan puasa ini biasanya kita mudah mengeluarkan harta kita untuk infaq atau sodaqoh, karena pada bulan puasa ini amal pahala kita dilipatk gandakan 10 sampai 700 x. Sodaqoh yang kita lakukan bisa berujud infaq yang kita berikan di masjid-masjid, sedekah dengan memberi makan orang berpuasa, dan sedekah bentuk lainnya. Dalam QS. Al Baqarah 261 Allah berfirman “ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. “

Dari pengertian ayat di atas ditegaskan bahwa orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah tidak akan pernah berkurang, bahkan justru akan semakin bertambah dan Allah akan memberikan pahalanya yang berlipat ganda.

Keempat Tadarus Al Qur’an Di bulan Ramadhan sering kita dengar di masjid-masjid, di mushola-mushola, di rumah-rumah, atau bahkan di instansi-instansi juga sering kita dengarkan orang-orang bertadarus Al Qur’an baik secara individu maupun berkelompok. Biasanya dalam bertadarus Al Qur’an ini banyak yang berlomba-lomba mengejar untuk khatam (tamat/selesai baca Qur’annya) tanpa dimengerti makna yang terkandung dalam Al Qur’an tersebut. Oleh karena itu kebiasaan bertadarus ini bisa kita lakukan di bulan Ramadhan ini namun dengan format membaca Al Qur’an sambil mentadaburi Al Qur;an tersebut sehingga kita lebih tahu tentang makna yang terkandung dalam Al Qur’an tersebut. Memang untuk mengejar khatam akan membutuhkan waktu lama, bahkan bisa 1 tahun 1x khatam, tetapi itu tidak jadi masalah daripada kita membaca tidak mengerti apa yang kita baca. Setidaknya dengan kebiasaan kita membaca Al Qur’an akan banyak manfaat yang kita peroleh seperti memberikan ketenangan jiwa bahkan mampu mengatasi permasalahan kehidupan kalau kita mampu mentadaburi Al Qur’an tersebut untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bukankah dalam hadist dikatakan jika kita membaca 1 huruf Al Qur’an kita akan mendapatkan 10 kebaikan?Bagaimana kalau kita membacanya lebih dari 1 huruf?Berapa kebaikan yang akan kita peroleh?

Kelima Mendengarkan siraman rohani / menghadiri majelis taklim. Mendengarkan kultum atau tausyiah biasanya umumnya di Indonesia kita dapatkan sebelum sholat tarawih diselenggarakan atau sesudah sholat tarawih dan sesudah sholat subuh. Namun ada juga kultum atau tausyiah ini diselenggarakan sesudah sholat tarawih. Hal ini tidak perlu dipermasalahkan, karena yang penting di bulan Ramadhan ini kita mendapatkan siraman ruhani yang bisa memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa kita. Namun kebiasaan mendengarkan kajian ini menjadi berubah pada masa pandemi. Dengan dasar untuk penekanan penyebaran virus corona, maka sholat tarawih selain harus memenuhi protokol kesehatan, juga untuk beribadah di bulan Ramadhan ini tidak terlalu lama durasi waktunya. Untuk sholat Isya maupun tarawih tidak boleh menggunakan surat yang panjang-panjang, dan peniadaan kultum / tausyiah sebelum sholat tarawih maupun bakda sholat subuh. Namun di beberapa masjid / mushola ada yang tetap terus melakuan kajian kultum / tausyiah, ada yang berselang-seling melakukan kajiannya (kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak melakukan). Walaupun ada yang meniadakan kajian ruhani ini, tetapi masih bisa mendengarkan di media-media televisi, radio, atau di internet.

Keenam Memberikan buka bagi yang berpuasa (tak’jil) Pada bulan Ramadhan biasanya banyak orang yang berlomba-lombauntuk bisa memberikan buka puasa bagi orang yang berpuasa. Hal ini dikarenakan orang yang memberikan buka puasa pada orang yang berpuasa, maka orang yang memberikan buka puasa akan mendapatkan pahala sama dengan orang yang menerima buka puasa tersebut tanpa mengurangi nilai pahala yang didapatkan dari orang yang berpuasa tersebut

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فىِ اْلقُرأنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الاٰيَاتِ وَالذِّكْرَ اْلحَكِيْمِ، وَ تَقَبَّلَ مِنيِّ وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الَسمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلَّا عَلىَ الظَّالِمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الملِكُ اْلحَقُّ اْلُمبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اْلَمبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالمِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ

فَيَاأَيُّهاَالْإِخْوَانُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Sidang Jum’at yang dimuliakan oleh Allah,

Setidaknya ada 6 amalan di Bulan Ramadhan ini yang bisa kita lakukan seperti yang telah disebutkan tadi bisa kita implementasikan di bulan Ramadhan ini. Dengan demikian derajat ketaqwaan kita semakin bertambah sesuai dengan tujuan orang yang berpuasa menjadikan orang menjadi bertaqwa.

Sidang Jum’at yang dimuliakan oleh Allah,

Marilah kita akhiri kajian jum’at ini dengan berdo’a semoga Allah mengabulkan doa yang kita minta hari ini

اَلَّلهُمَ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، اَلأَحْيَاِء مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ  مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.اَلَّلهُمَ إِنَّانَسْأَلُكَ اْلهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنىَ.

رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ.

رَبَّناَاٰتِناَ فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعَزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلىَ اْلمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْن

Tulisan Lainnya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar