Oleh : Wasul Nuri, S. Hum.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَ مَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريْـكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلىَ نَبِـيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَ عَليَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ مَنْ وَالاَهُ، وَ مَنْ تَبِعَه بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْـدُ فَيَاأَيـُّهَا اْلإِخْوَانُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَ إِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَ لاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Jama’ah jum’ah Rahimakumullah.
Segala puji dan syukur marilah senantiasa kita haturkan kepada Allah SWT, kita memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya atas segala dosa, dan meminta perlindungan kepada-Nya dari keburukan diri dan amal kita.
Shalawat dan Salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad saw, kepada keluarga, sahabat dan kepada umatnya yang senantiasa istiqomah mengikuti jalannya yang lurus dan yang mengajak kepada shirathal mustaqim hingga hari kiamat nantinya.
Pada kesempatan khutbah Jumat siang hari ini, tak lupa khatib selalu mengingatkan kepada diri pribadi dan kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
Jama’ah jum’ah Rahimakumullah.
Kita sering dihadapkan dengan praktik kecurangan yang ada di tengah-tengah kehidupan kita. Dari sekala kecil hingga sekala besar. Dalam sekala kecil kita sering mendengar atau melihat seorang pedagang misalnya, menyampaikan kepada pembelinya bahwa barang yang dijualnya kualitasnya bagus, walaupun sebenarnya kualitasnya tidak seperti yang disampaikannya. Dalam sekala besar kita sering melihat dalam media massa, baik cetak maupun elektronik, seorang pejabat negara yang melakukan praktik korupsi dengan jumlah yang sungguh sangat besar, semua itu dia lakukan untuk kepentingan pribadinya, boleh jadi juga untuk kepentingan kelompoknya. Wallahu a’lam.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “curang” memiliki makna tidak jujur: tidak lurus hati: tidak adil. Sementara itu kecurangan adalah tindakan curang yang dilakukan dengan sengaja untuk menguntungkan satu pihak (perorangan, perusahaan, organisasi atau kelompok) secara tidak adil atau melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian pihak lain. Sudah pasti bahwa dalam praktik kecurangan ini ada fihak-fihak yang dirugikan, baik perorangan, perusahaan maupun negara sekalipun.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah.
Curang adalah perbuatan yang sangat tercela, orang yang melakukannya akan mendapatkan madharat yang besar baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda
عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
Rasulullah SAW bersabda, “Biasakanlah berkata benar, karena benar itu menuntun kepada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke syurga. Hendaknya seseorang itu selalu berkata benar dan berusaha agar selalu tetap benar, sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang shiddiq (amat benar). Dan berhati-hatilah dari dusta, karena dusta akan menuntun kita berbuat curang, dan kecurangan itu menuntun ke neraka. Seseorang yang selalu berlaku curang akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR Bukhari Muslim).
Allah SWT sangat mengecam orang yang berbuat curang sebagaimana tertuang dalam QS Al Muthaffifin ayat 1 (Orang-orang yang curang)
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙ
Artinya : Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!
Ayat ini turun setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, ternyata di Madinah para pedagang masih mempraktikkan praktik curang, dengan mengurangi timbangan dalam jual beli. Kemudian setelah turun ayat ini mereka khususnya kaum Muslimin meninggalkan praktik curang tersebut. Kecurangan yang dimaksud dalam QS Al Muthaffifin bukan hanya sekedar kecurangan dalam hal jual beli tetapi kecurangan dalam hal lainya yang terkait dengan praktik mengurangi hak orang lain. Siapakah yang patut disebut sebagai pelaku kecurangan? Yaitu seseorang maupun kelompok yang meminta keistimewaan, penghargaan atau pelayanan bagi diri maupun kelompoknya.
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Dalam perspektif umum kecurangan disebut juga dengan “Fraud” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan kecurangan. Fraud secara istilah dapat dikatakan sebagai bentuk kecurangan atau penipuan yang bertujuan memperoleh keuntungan secara material dan non material. (Yurmaini, 2017).
Dalam ayat ke dua QS Al Muthaffifin Allah SWT hendak menyampaikan perilaku orang yang akan menjadi penghuni neraka yaitu mereka para pembeli yang ingin dipenuhi timbangannya karena tidak mau rugi dan para penjual yang mengurangi timbangannya karena ingin mendapatkan keuntungan lebih. Kedua jenis orang ini akan mendapatkan dosa yang besar karena perbuatan mereka itu, karena dianggap mengambil harta orang lain tanpa kerelaan dari orang lain itu. Allah SWT melarang dari perbuatan seperti itu. Allah SWT berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 188 :
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ
Artinya : Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil. (al-Baqarah/2: 188)
Banyak praktik pengurangan-penguirangan yang merugikan orang lain dan terjadi di dalam masyarakat. Tidak hanya dalam bidang jual beli bahkan hampir di seluruh aspek kehidupan, kita sering menjumpai kecurangan-kecurangan. Ayat ini mengingatkan manusia untuk menjauhi praktik-praktik yang merugikan orang lain karena acaman hukumannya sangat berat baik di dunia maupun di akhirat.
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Sekali lagi kami sampaikan bahwa kecurangan itu akan membawa malapetaka bagi diri sendiri, kalau dia seorang pimpinan maka akan merusak instansi yang dia pimpin, kalau dia seorang pejabat negara maka akan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Marilah kita bersama-sama membiasakan diri, berdisiplin melatih diri dan sabar dengan segala godaan yang akan menuntun kita untuk berbuat kecurangan. Ada tips yang bisa kita coba dalam diri kita agar terhindar dari perilaku curang. Pertama, tanamkan dalam fikiran kita, kita setting fikiran kita bahwa perilaku curang itu merusak dan merugikan. Ada penelitian yang menerangkan bahwa perilaku curang akan merusak sel otak, membuat pelakunya mudah stress dan jauh dari kebahagiaan. Kedua, buatlah komitmen dalam diri kita untuk selalu memperbaiki diri, setahap demi setahap. Ketiga, komitmen baik yang sudah ada dalam diri kita, kita sampaikan, kita pancarkan kepada orang-orang terdekat kita, baik di rumah, di masyarakat maupun di kantor tempat kita bekerja. Harapannya semua akan menjadi terkondisi untuk berkomitmen baik, dengan begitu kecurangan yang mungkin ada dalam diri dan lingkungan kita akan hilang.
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Marilah kita semua berdoa kepada Allah SWT semoga Allah SWT memudahkan setiap Langkah-langkah kita.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ .
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ .
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Tinggalkan Komentar