Khotbah Jum'at : Islam dan Teknologi

Oleh : AMK Affandi

اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ . وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ  نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ

Hadirin sidang jum’at yang dikaruniai Allah

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puja dan puji kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Sehingga kita dapat berkumpul di majelis yang sangat mulai, yaitu melaksanakan shalat jum’at secara berjama’ah. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan pada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, berserta sahabat dan kaumnya sampai akhir jaman nanti. Saya berdiri di sini sebagai khotib, tak lupa untuk mengingatkan kepada diri kita pribadi, untuk tak segan mengingat dan selalu bertaqwa dengan sebenar-benar taqwa. Yaitu dengan melaksanakan apa yang diperintahkan, dan menjauhi apa-apa yang dilarang.

Kita mengetahui dan menyadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memang sangat diperlukan untuk memanfaatkan karunia Allah yang telah diberikan kepada umat manusia. Memang seluruh isi Bumi dan langit ini ditunjukkan oleh Allah kepada umat manusia untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dipergunakan untuk kebaikan, dan tidak boleh merusaknya.  Sebagaimana dalam surat al-jatsiyah ayat 12 dan 13

اللَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (١٢)وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (١٣

Artinya : “Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan Mudah-mudahan kamu bersyukur. 13. dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi yang berfikir”.

Namun perlu diingat bahwa pengembangan daya pikir dan pemanfaatannya tidak boleh menyimpang dari peraturan Allah SWT, karena manusia itu mempunyai kecenderungan kepada hal-hal yang buruk dan jahat. Sebagaimana dalam surat Yusuf : 53. Allah berfirman

۞ وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya “Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang”.

Manusia diberikan Iman oleh Allah dan diberikan pula kebutuhan biologis. Disamping itu, manusia  juga diberikan kebutuhan psikis rohaniah untuk menjamin ketentraman dan kebahagiaan pribadi dan bermasyarakat. Apabila manusia dalam kehidupannya lebih mementingkan kebutuhan biologis jasmaniahnya maka ia akan cenderung selalu memburu harta, mengejar kepuasan hawa nafsu. Semakin berkuasa seseorang, maka akan semakin haus akan hal-hal yang dapat memenuhi hawa nafsunya. Semakin cerdas dan pintar otak manusia, semakin condong untuk mengejar kesenangan dan kepuasan dirinya dengan cara menipu dan memberdayakan orang lain. Sehingga ia akan menjadi lebih kuat daripada binatang buas. Ia akan menghilangkan dengan cara apa saja kepada orang lain, bila orang tersebut menghalangi keinginannya. Ia tidak segan-segan akan melukai, bahkan akan melenyapkan jiwa orang lain apabila menghalangi jalannya. Bukan hanya membunuh satu atau dua orang. Tapi ratusan bahkan ribuan nyawa akan dilenyapkan. Harta benda dan nyawa sudah tidak berharga bila berhadapan dengan orang yang tamak, keji dan bengis.

Sudah banyak bukti, bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh suatu bangsa, yang merasa dirinya benar, dan tidak ingin mendapat saingan, maka ia berusaha keras untuk memusnahkan ribuan manusia yang tidak bersalah. Mereka beranggapan bahwa orang laian sebagai hambatan atau penghalang. Mereka ingin menjadi digdaya sendiri, menjadi besar sendiri. Mereka ingin terus merasa besar tanpa saingan

Hadirin sidang Jum’at yang berbahagia

Sejarah telah mencatat dan menyaksikan bahwa kejadian yang buruk dan rusak itu telah terjadi pada penghujung abad ke-21. Maka tak heran bila pada abad 21 temuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, semakin maju, tapi gersang dalam siraman agama. Satu sisi demikian menjulang tinggi hasil karya manusioa, sementara sisi yang lain terjadi penurunan yang tajam. Dunia menjadi tidak seimbang. Dunia mersang dalam hal siraman agama. Satu lokasi akan semakin makmur dalam hal kemakmuran harta. Satu lokasi semakin tipis rasa kemanusiaanya.  Terjadilah apa yang ditakuti oleh manusia yaitu dikala manusia berpikir dan berusaha untuk saling menghancurkan sehingga kehancuran dan pembunuhan besar-besaran tidak dapat dihindari lagi kalau demikian keadaannya segeralah kiamat datang. Rambu-rambunya termaktub dalam surat ar-rum 41

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Artinya : Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Sekali lagi hanya agama lah yang dapat mengendalikan manusia dan mengarahkannya kepada perbuatan yang baik, saling tolong-menolong untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, Bagi manusia yang kuat merasa terpanggil untuk mengajar yang bodoh, yang sehat menolong yang sakit sehingga alam dunia ini yang dikaruniakan Allah kepada umat manusia dapat terjaga dan terpelihara serta dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai tuntunan Allah

Oleh karena itu marilah kita tingkatkan dan kembangkan kehidupan beragama kita sebagaimana ibadah shalat kita, sudahkan menjadi kebiasaan? sudah tercetak kita Bagaimana dengan Alquran? Sudahkah kita baca secara rutin dan dimengerti artinya kemudian diamalkannya. Bagaimana akhlak dan budi pekerti kita dengan orang tua, dengan pemimpin, dengan tetangga, teman sekerja, dan sebagainya. Lebih-lebih yang telah menjadi Bapak dan Ibu. Sudahkah kita menjadi contoh bagi anak-anak kita. Sudahkah kita didik anak kita mengerjakan salat, membaca Alquran dan berbudi pekerti Islam atau akhlakul karimah.

Hadirin Rahimakumullah

Marilah kita melihat pada diri kita masing-masing, kemudian segeralah kita melangkah untuk berbuat melakukan peningkatan dan pembinaan dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam sebagai agama yang kita yakini kebenarannya agar kita dan anak-anak kita tetap teguh, tidak mudah tergilas dan terpengaruh dengan era globalisasi yang serba bebas dan terbuka surat Al fushilat ayat 30

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Artinya,  “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.

Semoga Allah selalu melindungi langkah kita.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Khotbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Kaum Muslimin yang berbahagia

Akhirnya marilah kita memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT. Mudah mudahan Allah berkenan mengabulkan doa kita.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٌ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

اَلّلَهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسِلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَلَّلهُمَّ اِنَّا نَسْاءَلُكَ سَلَمَتً فِي الدِّيْنِ وَعَافِيَتَ فِي الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِي الْعِلْمِ وَبَرَكَهً فِي

 الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ بِرَحْمَتِكَ يآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.

 رَبَّنَآ أَتِنَآ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَآ عَذَابَ النَّار

 سُبْحَانَ رَبكَ رَبّ الْعِزَةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمُ عَلىَ الْمُرْسَلِيْن وَالحَمْدُ ِللهِ رَبّ ِاْلعآلَمِيْن