oleh : Ircham Sudaryanta, ST
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَا
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ
، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَاِركْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ
: فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله اِتَّقُواللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Khotbah Pertama
Jama’ah Sholat Jum’at yang dirahmati Allah
Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Marilah kita bertakwa kepada Allah, yakni takwa yang sebenar-benarnya dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi seluruh larangannya, mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan, baik yang diminta ataupun yang belum diminta namun senantiasa Allah berikan. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita … Aamiin Ya Robbal ‘Alamin
Shalawat dan salam tak lupa mari kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam semoga kita termasuk orang-orang yang setia dan istiqomah meneladaninya, serta melalui syafaatnya Insya Allah kita menjadi pengikut yang terselamatkan baik didunia dan akhirat nantinya …. ‘Aamiin Ya Robbal ‘Aalamiin
FENOMENA SHOLAT
Shalat berjamaah merupakan cerminan nilai-nilai sosial atau kebersamaan. Shalat yang dilakukan berjamaah mempunyai efek terapi kelompok (group therapy) sehingga menumbuhkan sikap disiplin, rasa kebersamaan, menghilangkan rasa cemas dan terasingkan. Shalat yang dilakukan secara berjamaah juga senantiasa mengajarkan kepada umat Islam untuk hidup disiplin, taat waktu, sekaligus menghargai waktu itu sendiri dan kerja keras.
Shalat merupakan amalan penting di dalam Islam. Selain sebagai rukun Islam teragung setelah dua kalimat syahadat, shalat adalah pembeda antara mukmin dan kafir.
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : “Sesungguhnya (jarak) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran (adalah) meninggalkan Shalat”. HR. Muslim :82 Shalat juga merupakan amal yang pertama kali akan dihisab pada Hari Kiamat. Jika seseorang shalatnya baik, maka sungguh dia akan sukses dan selamat. Dan jika shalatnya kurang, maka dia akan celaka lagi merugi. Shalat merupakan ibadah mahdhah yang mendapatkan perhatian penting, karena ibadah ini tidak boleh dikerjakan atau diamalkan sesuka hati kita, melainkan harus berdasarkan petunjuk yang jelas dari Nabi Muhammad SAW
Kejadian yang menyedihkan tetapi sering terjadi dalam sholat adalah keadaan seseorang yang tidak lagi memahami apa yang dilakukan dalam sholat. Mendirikan sholat tetapi tidak paham dengan makna bacaan sholatnya. Seperti kondisi orang mabuk, lisan berucap tetapi fikiran gak jelas dan melayang kemana mana sampai akhir salamnya.
Banyak orang yang mengeluhkan bagaimana menemukan cara terbaik untuk menghilangkan bisikan setan yang menyerang hati dan fikirannya ketika sholat. Kebingungan semacam ini telah menjadi kendala umum sehingga sholat kita dirasuki berbagai kebimbangan dan tidak khusyu’.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 43)
أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَأَنْتُمْ سُكٰرٰى حَتّٰى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا
“Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan
Sebagian jamaah mungkin masih memiliki kebiasaan datang terlambat ketika akan sholat berjamaah di masjid sehingga ia pun menjadi imam masbuk. Kebiasaan datang terlambat ini pun memiliki banyak kerugian.
Setidaknya ada beberapa kerugian bagi jamaah yang datang terlambat sholat berjamaah, yaitu :
Pertama, terburu-buru.
Orang yang sering terlambat ke masjid tidak akan mendapatkan ketenangan. Ketika melaksanakan sholat, mereka pun sudah dalam keadaan lelah dan akan memengaruhi konsentrasinya dalam beribadah.
Dalam sebuah hadis Abu Hurairah meriwayatkan, Nabi Muhammad Saw bersabda :
إِذَا سَمِعْتُمُ الْإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلَاةِ، وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ وَالْوَقَارُ، وَلَا تُسرِعوا، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا
“Apabila kamu mendengar iqamah, maka berjalanlah kamu menuju ke tempat sholat, dan langkahkanlah kakimu dengan tenang dan anggun, dan janganlah kamu melangkahkannya dengan cepat-cepat. Maka apa saja bagian salat yang kamu jumpai, kerjakanlah dan apa yang terlewatkan olehmu, maka sempurnakanlah.”
Kedua, tidak mendapat doa pengampunan dari malaikat.
Jamaah yang datang terlambat ke masjid tidak akan mendapatkan doa pengampunan dari para malaikat. Abu Hurairah Rodhiallahu Anhu berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Sholat jamaah melebihi atas sholat seseorang di rumahnya, dan sholat di pasarnya, dua puluh lima derajat. Sesunggunya, salah seorang di antaramu apabila berwudhu dengan baik lalu datang ke masjid hanya karena mau sholat, tidaklah ia melangkahkan satu langkah melainkan Allah menaikkan derajatnya satu derajat dan menghapuskan satu kesalahan darinya sampai ia masuk masjid. Apabila masuk masjid, ia (dinilai dan diberi pahala seperti) berada dalam sholat selama ia bertahan karenanya dan malaikat memohonkan rahmat selama ia di dalam majelisnya yang mana ia sholat di dalamnya dan malaikat itu mengucapkan, ‘Ya Allah ampunilah dia, dan sayangilah dia, selama dia belum berhadas.’ (HR al-Bukhari).
Orang yang masbuk terdiri dari :
2. Tidak mengambil shaf terdepan
Banyak orang menghindari posisi depan. Ada pertemuan atau taklim, pilih di belakang. Meskipun shaf terdepan masih ada yang kosong, sebagian orang memilih di shaf belakang. Ada juga yang begitu datang langsung memilih posisi diteras.
Terdapat dalil-dali yang menunjukkan keutamaan shaf pertama. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الصُّفُوْفِ اْلأُوَلِ
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang shalat di shaf pertama.” (HR. Abu Dawud, shahih)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إلاَّ أنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا
“Seandainya manusia mengetahui keutamaan yang terdapat pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidaklah akan medapatkannya kecuali dengan diundi, niscaya pasti mereka akan mengundinya.“ (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
خيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا ، وَشَرُّهَا آخِرُهَا ، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا ، وَشَرُّهَا أوَّلُهَا
“Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah yang paling depan, dan yang paling jelek adalah yang paling belakang. Sebaik-baik shaf bagi wanita adalah yang paling belakang, dan yang paling jelek adalah yang paling depan.“ (HR. Muslim)
Imam An Nawawi Rahimahullah menjelasakan bahwa shaf yang jelek pada laki-laki maupun wanita artinya sedikit pahala dan keutamaanya, karena berada pada posisi yang semakin jauh dari yang diperintahkan syariat. Adapun yang dimaksud dimaksud shaf pertama adalah shaf yang berada di belakang imam, baik orang itu datang ke masjid di awal waktu maupun datang belakangan. Adapun pendapat yang mengatakan bahwa patokan shaf pertama adalah ditinjau dari awal kedatangannya ke masjid meskipun dia shalat di barisan belakang, maka ini tidak tepat.
3. Tidak membaca doa masuk masjid
Tidak sedikit orang yang asal masuk masjid tanpa berdoa, apalagi yang memang datangnya terlambat, ia buru-buru sehingga banyak adab masuk masjid yang terabaikan.
Membaca doa masuk masjid sesuai sunnah merupakan adab memasuki masjid yang perlu dipenuhi oleh umat muslim. Menerapkan adab ketika masuk masjid dengan membaca doa adalah bentuk pengakuan dan penghormatan umat muslim terhadap masjid sebagai rumah ibadah yang suci dan dimuliakan. Alasan lain yang membuat umat muslim dianjurkan untuk membaca doa masuk masjid ialah karena di dalam lafadz doa tersebut terkandung permohonan umat muslim agar diberikan banyak rahmat oleh Allah SWT.
Tidak shalat sunah tahiyatul masjid
Shalat tahiyatul masjid ialah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan ketika seseorang memasuki masjid dan hendak berdiam diri di dalamnya.
Rasululah SAW bersabda : Apabila salah seorang di antara kamu memasuki masjid, maka janganlah duduk sebelum mengerjakan shalat dua rakaat.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Shalat tahiyatul masjid merupakan kesunnahan bagi orang-orang yang memasuki masjid, namun tidak dianjurkan bagi yang sudah duduk sebelum melaksanakannya.
Keutamaan sholat Tahiyatul Masjid :
Khotbah Kedua
اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Melalui khutbah kedua ini, marilah kita berdoa dan bermunajat mohon kepada Allah agar dimudahkan dalam berbagai urusan, dilindungi kesehatan kita dan dijauhkan dari sakit serta selalu mengeluarkan zakat, terbiasa infak dan ringan sedekah.
اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِميْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ والْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ عِلْمًا نَفِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
أَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ
Tinggalkan Komentar