Tiga puluh enam tahun bukanlah waktu singkat, bila dibandingkan dengan rata-rata umur manusia sekarang. Saat ini, seseorang yang bertahan hidup hingga delapan puluh tahun termasuk istimewa. Rasulullah Muhammad saw sendiri meninggal pada saat umur enam puluh tiga tahun. Artinya, kalau usia Rasulullah sebagai standar, maka tinggal dihitung saja jarak antara umur kita sekarang ini dengan enam puluh tiga.
Andai jarak yang demikian dekat dengan batas waktu yang telah ditentukan, hanya digunakan untuk kenikmatan pribadi, tanpa berbagi dengan rekan, maka umur menjadi sia-sia. Namun, bila sisa hidup ini dimanfaatkan untuk berkisah, bersilaturahmi, berbagi, bercengkerama, maka kebahagiaan yang didapatkan. Kata pepatah, kebahagiaan itu dapat memperpanjang usia.
Komunitas lulusan tahun 1987 dari SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta, setelah menunggu demikian lama, pada hari Ahad 7 Mei 2023, berkumpul lagi. Mengais-ngais memori di sekolah, tepatnya di SD Muhammadiyah Ngupasan sore hari. Masih ingat saat musim hujan tiba. Masih tergores kesan, bagaimana Bapak dan Ibu guru tidak jenuh-jenuhnya menasehati kebandelan siswa.
Siang itu, kami tumplek jadi satu. Seketika pikiran melayang tiga puluh enam tahun yang lalu. Ada cerita suka dan duka. Ada cerita haru dan bahagia. Ada teman yang harus mendahului, ada teman yang karakternya berbeda dengan saat di SMP, ada pula sahabat yang dari dahulu hingga kini tak berubah.
Bu Atik, tetaplah menjadi master setiap ada reuni untuk setiap angkatan. Keunikan beliau terpatri di ingatan siswa. Obrolan yang paling seru juga tentang ibu Atik. Namun, alumni beruntung dididik oleh bu Atik. Tanpa beliau, mungkin kita tidak memiliki rasa disiplin. Semoga di waktu yang akan datang, dapat bereuni dengan kakak atau adik kelas.
Komentar Terbaru