Judul di atas sebenarnya kami memberanikan diri. Sebab bukan hak kami untuk menentukan pandemi covid-19 sudah terangah tuntas atau masih berkeliaran mengendap-endap. Namun, semalam kami mendengar titah Presiden, bahwa masyarakat diperbolehkan untuk melepas masker bila dalam kerumunan masa. Pernyataan ini kami anggap sebagai laju akhir mendekati finish buat sang covid.
Rabu- Kamis, 18 – 19 Mei 2022 merupakan ujud kelegaan bagi keluarga besar SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta, setelah dikungkung, bersemedi di rumah karena ancaman bakteri yang sangat membahayakan. Hari ini dan besok merupakan pembebasan sementara, untuk beraktivitas di luar ruangan. Keoptimisan ini dipermanis dengan status “diperbolehkan” mengadakan kegiatan out door oleh tim covid Kota Yogyakarta.
Adalah gerakan kepanduan Hizbul Wathan (HW) SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta yang menikmati kloter awal untuk menghirup udara alam. Bertempat di bumi perkemahan Prambanan kelas VII dan kelas VIII memulai gerak bebas yang dibalut dengan kegiatan kesiswaan. Hanya bermodalkan masuk secara penuh dalam pembelajaran, HW melangkah dengan tegap, keyakinan yang mantab mengadakan kegiatan perkemahan. Ikhtiar terus tetap dilakukan, dengan tetap memakai masker dan domisi terbatas di tenda-tenda.
Apakah anak-anak sehat-sehat saja? kami jawab dengan lantang, tetap sehat. Kecuali beberapa yang terpaksa tumbang karena faktor kelelahan. Musabab ini terjadi karena dua tahun tidak bergerak bebas. Begitu kami lahan dan kesempatan untuk beraktivitas, ternyata ada beberapa anak yang badannya “kaget”. Jadilah mereka itu pesakitan di ruang yang telah disediakan. Namun secara umum anak-anak masih dapat tertawa ceria, bersandau gurau bahkan masuk ke dalam dunia anak-anak. Berlarian dan kejar-kejaran.
Komentar Terbaru