Oleh: Tri Ida Istiyani
Kaum Muslimin di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa Ramadhan yang mana kehadirannya sangat ditunggu-tunggu. Bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Setiap pahala di bulan Ramadhan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Ramadhan juga sering disebut sebagai bulan istimewa di antara bulan-bulan lainnya. Kendati demikian tak mudah bagi mereka untuk mendapatkan kesempurnaan Ramadhan. Mereka saling berlomba untuk memperbanyak aktivitas ibadah dan amalan saleh sebagai perantara untuk merengkuh keutamaan yang Allah janjikan kepada umatnya. Berpuasa menjadi sebuah keharusan sebagaimana Firman Allah, “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kamu sekalian bertaqwa.”(Q.S Al-Baqarah ayat 183). Dengan waktuyang sudah ditentukan dan jika tidak mampu berpuasa, umat islam bias menggantikannya di lain hari atau membayar fidiah sebagai ganti puasa yaitu membagi makanan untuk fakir miskin.
Jika kita kaji lebih dalam ajaran Allah tentang puasa tidak hanya menitikberatkan pada aspek penempaan fisik semata. Terdapat dimensi kejiwaan yang jauh lebih intens kedalamannya untuk pembentukan kesempurnaan diri. Ada 3 dimensi dalam meraih kesempurnaan puasa antara lain.
1. Dimensi Ritual
Jangan jadikan puasa kita sekedar rutinitas belaka, namun wajib terpenuhi rukun puasa. Rukun puasa ada 2, yaitu niat dan menghindar dari hal-hal yang membatalkan puasa.
2. Dimensi Sosial
Maksud aspek sosial ini adalah menahan bicara kotor, melihat yang tontonan yang buruk, berperasangka buruk kepada orang lain, menggunjing, memfitnah, dan bicara yang tidak bermanfaat.
3. Dimensi Emosional
Maksud dimensi emosional ini meliputi tauhid, akidah, dan keimanan.
Maka dari itu marilah kita bersama-sama melaksanakan tiga dimensi keutamaan puasa tersebut pada bulan Ramadhan/ Rajab. Hal tersebut akan menuntun kita untuk menjalankan puasa dengan menyeimbangkan aspek fisik dan aspek kejiwaan. Aspek fisik mencakup kesehatan diri kita, sedangkan aspek kejiwaan cenderung pada akhlak kita. Dengan begitu kita bisa memaksimalkan bulan Ramadhan ini sebaik-baiknya.
Komentar Terbaru