by : Kisandrianto
Tulisan ini hanya bagian kecil dari kajian tentang kemasjidan yang sebenarnya sudah banyak dikupas tentang hal ini. Ada yang mengupas masjid dari segi pendapatan infaq, ada masjid sebagai tempat untuk pendidikan keagamaan bagi masyarakat yang merasa kurang pendidikan keagamaan yang diperoleh dari bangku sekolah, ada juga mengupas masjid sebagai bagian pusat perekonomian masyarakat, ada masjid sebagai tempat untuk menyantuni orang-orang di sekitar yang kekurangan, dan sebagainya. Namun yang jelas keberadaan masjid setidaknya selain sebagai tempat ibadah juga sebagai media masyarakat untuk tempat bermusyawarah/berkumpul dalam membahas masalah keagamaan, pendidikan, masalah-masalah sosial di masyarakat dan sebagainya.
Diantara beberapa masjid yang melakukan kegiatan itu, salah satu contoh yang berhubungan dengan kemasjidan adalah Masjid Al Karim Tuntungan Umbulharjo Yogyakarta. Masjid ini berada di perbatasan Kecamatan Mergangsan dan Kecamatan Umbulharjo. Tak pelak masjid ini jama’ahnya dipenuhi dari 2 kecamatan tersebut. Masjid ini mempunyai berbagai macam kegiatan yang semuanya muncul dari ide-ide para jamaah dan dikelola secara kemandirian. Kegiatan yang ada di masjid ini seperti Subuh berkah tiap bulan ada 1 atau 2 kali, kegiatan TPA untuk pendidikan keagamaan anak-anak, kegiatan tahsin untuk bapak-bapak 1 pekan sekali terutama untuk imam sholat, Jum’at berkah baik waktu Subuh maupun setelah sholat Jum’at, Kegiatan pengajian setiap 1 bulan 2x (malam Jum’at), kerja bakti rutin tiap hari Jum’at bakda Subuh, serta kegiatan membantu masyarakat yang kurang mampu yang dikelola oleh ibu-ibu setiap hari Jum’at. Selain itu yang tidak kalah lagi agenda kegiatan lainnya adalah adanya semacam adanya brankas tempat beras dimana beras tersebut didapatkan dari masyarakat berkategori mampu dari segi ekonomi terutama dari jama’ah masjid yang secara sukarela menyisihkan berasnya untuk diberikan di brankas beras tersebut yang diletakkan di depan masjid. Bagi masyarakat yang kekurangan beras ini bisa mengambilnya di brankas tersebut tentunya harus sepengetahuan para pengurus masjid. Hal yang di luar agenda tersebut yang menjadi fenomena tersendiri adalah ada jama’ah yang kehilangan sepeda, serta merta para jama’ah yang mempunyai kelebihan rejeki memberikan bantuan dananya untuk berpatungan membelikan sepeda baru.
Kegiatan yang bersifat pendidikan keagamaan seperti Taman Pendidikan Anak ini dilakukan rutin dilakukan 1 Minggu 2/3. Hal yang tak kalah menarik adalah setiap 1 pekan bakda sholat Maghrib diadakan kultum untuk memantapkan keimanan para jama’h yang diisi dari jama’ah sendiri. Apalagi kegiatan menjelang Ramadhan ini kegiatan lebih semarak. Selain rutin menyelenggarakan kegiatan sholat Isya’ dan tarawih, subuh berjamaah di masjid dan tadarus bersama, juga diadakan buka bersama setiap hari di masjid sembari mendengarkan tausiyah dari ustad/ustadzah baik yang berasal dari jama’ah sendiri maupun luar jam’ah. Untuk kegiatan sholat Ramadhan ini, kegiatan sholat tarawih ini pun juga diisi dengan kultum menjelang sholat tarawih serta kultum bakda sholat Subuh. Untuk tarawih anak-anak dipisahkan tersendiri dan yang tak kalah menarik disiapkan “jaburan” untuk anak-anak. Selain itu di adakan pengajian Nuzulul Qur’an, serta diadakan khataman Qur’an yang diiringi dengan syukuran bersama. Menjelang akhir Ramadhan diadakan pembagian zakat fitrah bagi masyarakat sekitar yang kurang mampu dan diluar masyarakat lainnya. Untuk hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha, Masjid Al Karim Tuntungan Umbulharjo ini mengadakan kegiatan sholat Ied di lapangan Masjid Al Karim Tuntungan Umbulharjo Yogyakarta yang diperuntukkan bagi jama’ah sendiri dan masyarakat luar lainnya. Untuk kegiatan Ramadhan ini semua masjid kegiatannya hampir sama kalau pun ada yang berbeda hanya kemasannya saja. Untuk kegiatan Idul Adha juga agenda kegiatannya sama dengan penyelenggaraan penyembelihan hewan qurban di masjid lainnya yang dikelola dari jama’ah sendiri baik dari dana pembelian hewan qurban yang diambil dari para jama’ah maupun untuk peneyelenggaraannya. Demikian tulisan ini saya buat, semoga bisa memberikan inspirasi bagi para jama’ah lain dalam mengembangkan kemasjidannya di masyarakat.
Komentar Terbaru