Sabtu, 26 Februari 2022 bertempat di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta berlangsung Rapat Kerja (Raker) Lazismu Kota Yogyakarta tahun 2022. Raker ini mengambil tema Inovasi Sosial untuk Pencapaian Sustainable Develepment Goals (SDG’s). Kegiatan yang dihadiri oleh 50 lebih kantor Layanan, dan Pimpinan Daerah Kota Yogyakarta serta ketua Lazismu Propinsi DIY berlangsung hangat dan bersahabat.
Dalam laporannya Lazismu Kota Yogyakarta memaparkan total perolehan dari tahun 2019 – 2022 sebagai berikut :
2019 | 2020 | 2022 | |
Muzaki | 823 | 2.012 | 5.900 |
Mustahik | 1.658 | 6.874 | 18.385 |
Penerimaan | 2.824.581.130 | 2.698.675.049 | 5.365.298.890 |
Penyaluran | 1.708.923.925 | 1.498.933.279 | 4.014.961.978 |
Perintah Zakat, Infaq dan Shodaqoh adalah perintah agama. Tenru bukan hanya persoalan fiqiyah saja. Didalamnya ada ilmu manajemen yang mutakhir, ada pengelolaan akuntansi yang akuntable dan mobilisasi massa yang semakin terkikis dari faktor keimanan. Ujung-ujungnya merogoh uang dari saku makin berat. Mengajak masyarakat yang semakin hedonisme dan individual yang makin mengental, bukan persoalan yang mudah. Tidak cukup hanya berslogan “saya muslim sejati”, atau “saya rela mati membela Islam”.
Mentradiakan berzakat perlu sistim edukasi yang berkesinambungan. Kristalisasi nilai-nilai keislaman hendaknya dibungkus dengan menarik, penuh keindahan, dan keramahan. Pendidikan sejak dini selalu ditanamkan sehingga terpatri dan tidak mudah memudar.
Inovasi sosial adalah tema yang dahsyat. Pemberdayaan masyarakat menjadi pilihan wajib, jika Lazismu ingin menjadi dambaan dan salah satu sumber penghalau kefakiran. Dari titik ini, maka ridal ada alasan lain untuk tidak bersikap profesional. Bolehlah kami menawarkan sebuah jargon, dari kaum Muslim, oleh Muhammadiyah, untuk bangsa Indonesia.
Komentar Terbaru