Oleh : Ris Arini
Hampir setengah abad umur ini, namun apa yang telah saya lakukan selama ini belum begitu terasa. Masih banyak kekurangan bila dinilai dari sudut keagamaan ataupun kemasyarakatan. Rasanya memang ingin memutar waktu, beranjak mundur meski hanya sesaat. Seketika tapi berharga buat diri saya sendiri, keluarga, masyarakat dan agama.
Tercatat dalam sebuah agenda buku, kala saya mengikuti sebuah pengajian. Hanya 21 menit, benar… tercatat dengan jelas tulisan tinta hitam, hanya 21 menit malaikat Izroil menghampiri kita dalam sehari semalam. Jadi, apa persiapan kita? Sudahkah cukup bekal kita? Sudahkah kita mampu menjawab semua pertanyaan?
Amal ibadah, amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, doa untuk orangtua sebagai anak shalih, yang akan membantu menjawab semua semua pertanyaan malaikat. Bahkan bukan hanya mampu menjawab, namun sang malaikat akan melaporkan kelebihan-kelebihan kita kepada Allah swt. Catatan itu akan tersimpan dengan rapi diantara buku-bukunya para syuhada, orang muttaqin, orang yang beriman. Sungguh sangat beruntung.
Dalam keseharianku, baik sebagai seorang istri, ataupun yang turut ambil dalam berorganisasi, dan berkecimpung dalam kegiatan masyarakat, saya berusaha untuk memberikan yang terbaik. Sesuai kemampuan yang saya miliki, sambal terus belajar. Semoga ilmuku selalu bertambah.
Suatu saat, pernah terbersit untuk belajar di pondok. Mengais ilmu agama, menimba buku-buku agama yang penuh dengan petuah dan tuntunan hidup. Pasti bahagia rasaku, namun itu hanyalah khayalan yang belum pernah terealisasi hingga sekarang. Alasan utamanya adalah keterbatasan waktu, dan kesempatan. Disini, saya begitu mengerti surat al ‘ashr. Betapa sangat bergunanya waktu.
Sayapun membayangkan bagaimana nikmatnya melafalkan dzikir, mengagungkan asma Allah. Bershalawat, bertasbih seraya mengharap fadhilah Rasulullah Muhammad, SAW. Suasana yang adem, tenteram, menghindar hingar-bingarnya keramaian dunia.
Komentar Terbaru