Motivasi

Perlukah motivasi bagi setiap orang? Sangat perlu. Motivasi adalah daya dorong seseorang untuk meraih sesuatu. Andai tidak memiliki motivasi, tentu dunia ini akan terasa hampa. Tidak ada persaingan, tidak ada kemajuan, kehidupan menjadi stagnan. Berhenti tanpa ada perubahan sedikitpun.

Perlukah motivasi bagi pendidikan? Sangat perlu. Pendidikan ibarat salah satu kuda pemnarik kereta perubahan. Andai kuda tidak memiliki daya, atau tak memiliki tenaga, kereta tetap akan dapat berjalan, tapi terseok-seok. Dapatkah pembaca membayangkan andai kata pendidikan mengalami jalan di tempat, atau bahkan kemunduruan. Bagaimana nasib bangsa ini apabila ranah pendidikannya tidak bergerak sama sekali.

Tenaga untuk mendorong perubahan pendidikan, bukanlah persoalan yang mudah. Karena mengelola pendidikan berarti menata sumber daya manusia. Motivasi yang diberikan bukan saja berupa teknis memperoleh pengetahuan, namun lebih mengarah pada tujuan hidup. Seorang pendidik atau siapa saja yang menaruh minat pada bidang pendidikan, memberi asupan motivasi berupa pencapaian kualitas hidup lebih baik. Motivator sudah harus mengetahui pola kehidupan di masa depan.

Dari waktu ke waktu, lembaga pendidikan selalu meningkatkan kinerja dan mutu pendidikan. Berbagai carapun dilakukan untuk memotivasi setiap insan pendidikan.  Berbagai upaya dilakukan untuk meraih prestasi yang optimal. Salah satu cara yang dilakukan dengan mengadakan pelatihan motivasi dengan berbagai variasinya. Ada Achievement Motivation Training (AMT), ada out bond ada pula Emitional Spriritual Quotion (ESQ).

Motivator akan menyediakan berbagai macam pelatihan. Mereka meramu berbagai macam teori motivasi yang dikemas dalam bentuk pelatihan. Seven Habit karya Stephen Covey pun dikupas, sehingga tampak menarik. Ada juga methode Rasulullah Muhammad saw, dipraktekkan dalam kebiasaan sehari-hari. Mengurai riwayat hidup orang sukses.

Tidak ada salahnya bila lembaga pendidikan mengadakan pelatihan semacam itu, agar diperoleh penyegaran. Kerja menjadi tidak monoton dan lurus-lurus saja. Dengan pelatihan, semua elemen diingatkan kembali tentang misi dan tujuan pendidikan. Meluruskan gerak yang tergabung dalam satuan pendidikan sangat perlu.

Salah satu bentuk motivasi yang sering dipakai adalah experiential learning. Peserta mengalami sendiri berbagai peristiwa sehingga mereka dapat belajar langsung dari pengalamannya. Dengan begitu, apa yang diperoleh akan melekat kuat dalam benak perserta, bahkan mungkin menjadi landasan hidupnya. Seseorang akan mengevaluasi secara pribadi, peristiwa-peristiwa yang menjadikan hidup itu sukses.