Setelah sekitar dua tahun terlampaui tanpa kegiatan berkerumun, akhirnya pecah juga. Rasa rindu kebersamaan dalam sebuah forum pengajian sungguh sangat dinantikan. Kaku, kurang enjoy, atau bahkan sudah lupa bagaimana cara mengikuti dan mendengarkan tausiah, dirasakan oleh kami semua. Untunglah ustadz Drs. Sukirman, M. Pd, memecah kebuntuan. Gaya komunikasi yang lain dari yang lain. Kesegaran joke-joke mampu meregangkan urat saraf.
Pengajian kali ini mengambil tempat di AJ Saputra Floating Resto, yang berada di kawasan perkantoran Pemda Kabupaten Sleman. Disengaja oleh kelompok 3, agar Bapak dan Ibu sedikit relaksasi, sekalian jalan-jalan agak jauh dari sekolah. Jauh dari rutinitas, dan juga jauh dari hingar-bingar suara kendaraan yang setiap hari sudah akrab di telinga.
Entah sengaja atau memang di-pas-kan, di hari Senin, 6 Desember 2021, kebetulan bertepatan dengan ulang tahun Ibu Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Hari yang sungguh menyenangkan, karena Allah masih memberi kelonggaran untuk mengagungkan Asma-Nya, masih diberi waktu untuk bersyukur, dan diberi kesempatan untuk menabung sebagai bekal pada saat “aku ingin pulang”.
Isi tausiah yang diberikan penceramah, peserta dibawa pada kisah-kisah, bagaimana seorang pemimpin mampu berbuat tawadhu’. Sejarah Bapak KH AR Fakhrudin yang sederhana. Kisah KH Ahmad Azhar Basyir, seorang ahli fiqih yang selalu menjadi rujukan dalam mendalami kehidupan beragama. Prof. DR. Yunahar Ilyas, seorang ahli tafsir, atau Prof. DR. Haedar Nashir, seorang intelektual sekaligus penulis ulung. Ajaran-ajaran beliau mampu dibumikan oleh Pak Sukirman, demikian nama panggilannya.
Komentar Terbaru