Info Sekolah
Kamis, 30 Nov 2023
  • Selamat Hari Pendidikan Nasional
  • Selamat Hari Pendidikan Nasional
7 Mei 2021

Nasihat Akhir Ramadan dan Awal Idul Fitri

Jumat, 7 Mei 2021 Kategori : Uncategorized

oleh : Agung Wibowo, S.Pd.

Hari keduapuluhenam ramadhan 1442 H

Lebaran hadir tinggal menghitung hari. Bulan Ramadan tahun ini sudah memasuki 5 hari terakhir. Rasanya begitu cepat berlalu. Awal-awal jelang Ramadan, seluruh umat Muslim seluruh dunia menyambutnya dengan antusias. Mulai waktu salat Maghrib, salat Isya, salat Tarawih berjamaah, hingga menjelang sahur pasti sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan oleh setiap muslim yang menjalankannya.

Pada awal Ramadan, Rasulullah SAW pernah meninggalkan pesan yang sangat menyentuh. Pesan tersebut tercantum dalam hadis riwayat Ahmad dan An Nasa’i.

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang diberkahi, Allah mewajibkan atas kalian berpuasa. Pintu-pintu langit dibuka di bulan ini, pintu-pintu neraka jahim ditutup, setan-setan pengganggu dibelenggu. Di bulan ini terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa terhalangi dari kebaikan di dalamnya, maka ia telah terhalangi (mendapat kebaikan yang sempurna.”

Maksud sabda Nabi soal ‘bulan yang diberkahi’ adalah bahwa terdapat banyak kebaikan, baik yang tampak atau abstrak selama khusus di bulan Ramadan.

Perlu kita instropeksi diri, sudahkah kita memaksimalkan bulan Ramadan tahun ini dengan maksimal? Sudahkah kita menanam benih-benih amal kebaikan di bulan yang penuh berkah ini? Jika belum, marilah kita maksimalkan di hari-hari terakhir ini dengan kegiatan kebaikan terkhusus untuk beribadah kepada Allah SWT. Misalnya, tadarus Al Quran, mengikuti agenda pengajian buka puasa, dilanjutkan salat Isya, Tarawih berjamaah, hingga usai Subuh jika ada pengajian, bisa kita ikuti sebagai siraman rohani di kala pagi.

Bulan Ramadan akan kita tinggal dalam hitungan hari lagi. Rasulullah SAW juga memiliki pesan dan beberapa hal yang biasa dilakukannya dalam menyambut dan merayakan hari kemenangan Idul Fitri. Pertama, ialah takbir. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadan hingga pagi hari satu Syawal. Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 185:

“Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir (membesarkan) nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu, semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.”

Kedua, ialah makan sebelum salat Idul Fitri. Salah satu hari yang diharamkan berpuasa adalah hari raya Idul Fitri. Dalam kitab-kitab fiqih disebutkan bahwa berniat tidak puasa pada saat hari Idul Fitri itu pahalanya seperti orang yang sedang berpuasa di hari-hari yang yang tidak dilarang. Seperti dalam hadis Ahmad dan Bukhari disebutkan bahwa:

“Pada waktu Idul Fitri Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat sholat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.” 

Ketiga, ialah salat Idul Fitri. Rasulullah SAW ketika hendak berangkat dan pulang salat Idul Fitri lebih memilih rute jalan yang berbeda dari tempat dilangsungkannya salat Idul Fitri. Selain itu, Rasulullah juga memiliki sifat kebaikan bahkan pada saat pelaksaan salat Idul Fitri. Kebaikan tersebut tercermin pada kebiasaan beliau yang selalu mengakhirkan pelaksanaan salat Idul Fitri, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal tersebut dimaksudkan supaya umat Islam yang belum sempat mengeluarkan zakat fitrah, bisa memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan.

Ramadan dan Idul Fitri selalu membuat umat Islam merindu. Meskipun cepat berlalu, semoga kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu.