Oleh: Kanda Nendra Jaya S., S.Pd.
Hari kedelapanbelas ramadhan 1442 H
Nuzulul quran diperingati setiap tanggal ke 17 ramadhan, yang pada tahun ini bertepatan dengan tanggal 30 April 2021. Secara istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan “Al-Qur’an” secara keseluruhan dari lauhulmahfuz ke Baitul ‘Izzah di langit dunia kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibri. Quran Surah pertama yang turun pada 17 Ramadhan di Gua Hira yaitu Quran Surah Al Alaq ayat 1-5 dan yang terahkir turun adalah Quran Surah Al Maidah ayat 5, dengan total 144 Surah.
Dari 144 total surah tersebut terdapat salah perintah atau tugas bagi manusia sebagai khalifah di muka bumi sebagai mana dalam sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Fathir ayat 39, “Allah mengangkat manusia sebagai khalifah di muka bumi”. Di dalam kitab Al Qur’an banyak sekali kita jumpai surah sebagai penjabaran dari tugas- tugas manusia di muka bumi sebagai khalifah yang salah satunya adalah mewujudkan kemakmuran di muka bumi dan jangan sampai membuat kerusakan di muka bumi sebagaimana dalam firmannya:
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (Quran Surah Al Qassas ayat 77).
Dari ayat tersebut dapat kita maknai secara sederhana bahwa Allah tidak menghendaki terjadinya keruskan alam di muka bumi ini, atau dapat juga di artikan bahwa manusia sebagai khalifah di muka bumi ini wajib untuk menjaga muka bumi bahkan membuat kemakmuran yang ditegaskan dalam Quran Surah Hud ayat 61.
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.
Dengan begitu Konsepsi menjaga lingkungan merupakan wujud dari ajaran agama islam yang wajib dilakukan oleh manusia, yang mana disebut dengan hablum minal alam (Kecintaan Terhadap Alam), selain hablum minalAllah dan hablum minannas.
Sekolah Muhammadiyah yang memiliki paham islam kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah memiliki peranan penting untuk melakukan Pendidikan karakter bagi peserta didik untuk selalu menajaga lingkungan dan tidak melakukan keruksan di muka bumi. Perwujudan Pendidikan karakter hablum minal alam (Kecintaan Terhadap Alam) ini dapat dimplementasikan melalui Pendidikan agama islam yang terpusat pada Aqisah Islam Kemuhammmadiyahan serta dapat dilakukan dengan dalam kegiatan pembelajaran lintas mata pelajaran dan pembiasaan yang terwujud dalam budaya sekolah.
Dengan spirit nuzulul quran Ramadhan tahun 1442 H, merupakan momentum yang tepat untuk menyelemai, mentadaburi dan mengaplikasikan nilai- nilai atau perintah menjaga dan larangan merusak lingkungan yang terdapat dalam kitab al quran pada proses pembelajaran dan budaya di lingkungan sekolah, terutama bagi sekolah Muhammadiyah hemat penulis hukumya adalah WAJIB. Wallahu a’lam bishawab, billahi fii sabillil haq fastabiqul khoirot.
Nendra Jaya Saputra, Guru Mapel PPKn SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta.
Komentar Terbaru