Oleh: Dra. Siti Aminah Maryatun
Hari Ke-6 Ramadan 1442 H
Sebagai umat Islam tentunya kita wajib meneladani sifat dan perilaku Rasulullah Saw. Selain nantinya sebagai syafaat kita di Yaumil Akhir, juga di dalam diri pribadi Rasulullah terkandung akhlak yang agung dan terpuji. Sebagaimana yang termaktub dalam Alquran di Surat Al Ahzab yang artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu, suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS al-Ahzab [33]: 21).”
Allah Swt. memuji akhlak Rasulullah Saw. Hal ini diterangkan dalam Alquran Surah Al-Qalam, ayat 4:
“Dan bahwa sesungguhnya engkau mempunyai akhlak yang amat mulia”.
Dari penjelasan dua ayat tersebut, setidaknya bisa disimpulkan bahwa kita sebagai umat Islam seharusnya mencontoh sifat dan perilaku yang dituntunkan oleh Rasulullah Saw., yang mempunyai akhlak mulia dan terpuji serta memberikan rahmat bagi kita semua sampai saat kedatangan hari kiamat nanti.
Dari beberapa kisah yang ada pada Rasulullah, berikut ini hanyalah sepenggal kisah yang bisa kita teladani dari pribadi beliau. Dikisahkan bahwa pada suatu hari Rasulullah Saw., sedang melaksanakan salat berjamaah bersama-sama dengan para sahabat dan para pengikutnya. Pada saat itu semua menunggu akan melaksanakan salat dan dikumandangkan azan. Tiba-tiba ada salah seorang jamaah yang buang angin (kentut) sampai aromanya menyebar ke mana-mana. Pada saat itulah ada salah seorang jama’ah yang berdiri dan berujar, “Siapa yang mengeluarkan bau kentut ini, tolong segera keluar dari masjid ini!” Sampai beberapa kali jamaah tersebut berujar, tak satupun jamaah yang keluar meninggalkan masjid. Akhirnya jamaah tersebut berujar nanti kalau pada saat dikumandangkan azan ada yang keluar dari masjid ini dan mengambil air wudlu, maka berarti orang tersebut yang mengeluarkan bau kentut (buang angin). Ditunggu beberapa saat kemudian, akhirnya waktu akan dikumandangkan azan pun segera tiba. Disaat Bilal (muadzin di zaman Rasulullah) akan mengumandangkan azan, tanpa disangka Rasulullah mengajak semua jamaah untuk sama-sama berwudlu dahulu. Tentu saja hal ini orang yang telah mengeluarkan bau kentut tadi jadi tidak diketahui.
Tindakan Rasulullah tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menutup aib orang tersebut. Sebagaimana dalam hadis disebutkan, “Barang siapa menutupi aib seorang Muslim, Allah akan menutupi aib orang tersebut di dunia dan akhirat (HR. Ibnu Majah)”. Dalam hadis lain dikatakan, Dari Abu Barzah Al-Aslami, dia berkata, Rasululullah Saw. bersabda:
“Wahai orang- orang yang beriman dengan lisannya, tapi keimanannya belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalian mengumpat seorang Muslim dan jangan pula mencari-cari kesalahannya. Sebab siapa saja yang mencari-cari kesalahan orang lain, maka Allah akan mencari-cari kesalahannya. Maka siapa saja yang Allah telah mencari-cari kesalahannya, Allah tetap akan menampakan kesalahannya meskipun ia ada di dalam rumahnya (HR. Abu Dawud)”.
Dari kisah ini kita bisa menyimpulkan bahwa sebagai umat muslim kita wajib menjaga kehormatan orang lain dan menutup aib orang lain, bukan malah disebarkan kemana-mana sehingga orang tersebut kehilangan harga dirinya. Jangan sampai di hari akhir menjadi orang yang bangkrut karena lisan yang tidak terjaga sehingga amal ibadah yang kita kumpulkan baik sholat, puasa, zakat, haji, terkuras habis karena tindakan kita. Sebagimana dalam hadis disampaikan, Rasulullah Saw. bersabda:
“Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan salat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka (HR. Muslim No. 4678)”.
Komentar Terbaru