Jum’at, 26 februari 2021, SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta bekerja sama dengan Lembaga Psikologi Bina Asih Yogyakarta meneyelenggarakan test peminatan bagi siswa kelas IX. Kami memandang bahwa test ini sangat penting karena, siswa mampu mengukur dirinya sediri. Mengukur potensi diri dan juga kemampuan lain, agar kelak tidak salah tempat dalam studinya.
Apa saja yang diukur?
Setidakanya ada 5 macam kemampuan : Kemampuan umum meliputi : Intelegensi umum, kemampuan berbahasa, kemampuan tata bilangan dan tata hitungan, logika abstrak, mekanika, kemampuan mengenal barang-barang konkrit dengan penglihatan khususnya barang secara tiga dimensi, kemampuan verbal, kemampuan berfikir yang tidak terikat pada bahasa, keinginan seseorang untuk mencapai tujuan belajar dengan sebaik-baiknya (minat).
Kemampuan lain yang hendak diukur antara lain : minat eksakta (minat sains, minat mekanik, minat natural) dan minat non eksakta (minat sastra, minat pribadi sosial, minat seni, minat bisnis). kepribadian meliputi ketekunan kerja, sistematik kerja, kepemimpinan, sosialisasi, kestabilan emosi, kreativitas dan motivasi kerja.
Berikutnya : EQ (Emosional Quotient / kecerdasan emosi) meliputi aspek yang meliputi : Kemampuan mengendalikan diri, Kemampuan memahami diri, Semangat dan daya juang, Kemampuan memotivasi diri, Ketangkasan sosialisasi/adaptasi dan empati
Tak kalah pentingnya adalah Saran program studi di SMA (IPA, IPS atau Bahasa) atau SMK (Akuntansi, mesin, dll)
Manfaat Tes Psikologi
Bagi Guru Pembimbing
Informasi yang diperolah dari hasil tes ini akan dapat dipadukan dengan informasi lain yang relevan dengan siswa di sekolah, dengan perpaduan hasil tes ini diharapkan akan membantu Bapak/Ibu guru pembimbing dalam meningkatkan kualitas layanan kepada siswa.
Bagi Siswa
Dengan mengikuti tes psikologi ini siswa akan dapat mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan, kecerdasan serta hal-hal yang ada kaitannya dengan potensi dirinya, sehingga akan membantu menentukan berbagai keputusan pendidikan selanjutnya.
Bagi Orang Tua Siswa
Sampai saat ini masih sedikit orang tua yang memperhatikan aspek psikologis anaknya. Dengan kondisi yang demikian tidak jarang mengakibatkan konflik antara anak dengan orang tuanya karena ketidaksesuaian keinginan antara anak dengan orang tua dalam pemilihan program studi dan kelanjutan studi. Banyak kasus menunjukkan pilihan anak tidak sesuai dengan harapan orang tua dalam pemilihan program studi dan kelanjutan studi. Untuk menyamakan pandangan antara anak dengan orang tua maka diperlukan bukti nyata dari tes psikologi ini.
Komentar Terbaru