Info Sekolah
Senin, 11 Des 2023
  • Selamat Hari Pendidikan Nasional
  • Selamat Hari Pendidikan Nasional
9 November 2020

MENITI HATI DI TENGAH PANDEMI

Senin, 9 November 2020 Kategori : Uncategorized

Tidak dipungkiri bahwa semenjak adanya wabah covid-19 ini telah merubah semua dimensi kehidupan. Semua aspek kehidupan baik dari segi sosial, ekonomi, budaya bahkan politik pun terpengaruh dengan adanya wabah penyakit corona ini. Bahkan untuk masalah ibadah pun terkena imbasnya terutama untuk peribadatan di tempat-tempat suci seperti masjid, gereja, wihara, pura, klenteng, dan sebagainya. Tak ketinggalan pula dunia pendidikan juga terkena imbasnya. Pada dasarnya adalah kegiatan yang mengundang masa dengan jumlah banyak semua diharapkan untuk ditiadakan. Walau sudah ada anjuran dari pemerintah yang diperkuat oleh organisasi-organisasi keagamaan, namun di masyarakat secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan masih ada yang menyelenggarakan kegiatan yang mengundang masa, seperti beribadah di tempat ibadah, acara keluarga seperti ulang tahun, olahraga yang mengundang banyak masa dan sebagainya. Bagi yang mengadakan kegiatan tersebut dengan memenuhi protokol kesehatan seperti cuci tangan terlebih dahulu memakai sabun/handsanitizer, memakai masker, jumlah yang ikut ibadah dibatasi, jaga jarak (distancing), ruangan/tempat yang dipakai dibersihkan dan disemprot memakai disinfektan tidak begitu masalah, tetapi bagi yang tidak memenuhi hal tersebut tentang protokol kesehatan, tentunya akan menjadi permasalahan tersendiri. Bahkan berita di media sosial yang tersebar akhir-akhir ini ada tempat peribadatan yang anggota jama’ahnya terkena covid-19 ini. Ada juga anggota masyarakat yang mengadakan kegiatan acara keluarga juga terkena imbas dengan beberapa anggota keluarganya terkena imbas dari kegiatan tersebut. Belum kegiatan lain yang tidak sempat terekspos di media sosial dan belum sempat viral di masyarakat. Semua itu tak lebih adalah tidak adanya kesadaran masyarakat untuk benar-benar mematuhi anjuran baik dari pemerintah, lembaga-lembaga sosial masyarakat baik bidang agama maupun kesehatan, dan sebagainya yang dianggap imbauan tersebut hanya sebagai angin lalu saja. Jumlah orang yang terkena dampak covid-19 sampai sekarang pun terus bertambah tetap tidak menyurutkan langkah beberapa anggota masyarakat untuk tetap beraktivitas seperti biasa tanpa mematuhi protokol kesehatan. Inilah yang harusnya menjadi cambuk bagi semuanya untuk sama-sama satu sama lain saling mengingatkan akan bahaya yang timbul dari dampak wabah covid-19 ini.

Di tinjau dari sejarahnya, sebenaranya wabah penyakit di dunia sudah ada dari dulu. Wabah penyakit yang dilansir dari media Daily Star, Rabu (29/1/2020), ada lima wabah yaitu : wabah cacar, flu babi, kematian hitam (black death), HIV/AIDS, Flu Spanyol, wabah justinian.

  1. Wabah Cacar.Dari sekian wabah tersebut, hanya wabah cacarlah yang sudah ditemukan vaksinasinya. Sebelum dihilangkan oleh program vaksinasi yang dimulai dengan sungguh-sungguh pada pertengahan 1960-an, penyakit cacar telah menewaskan sedikitnya 300 juta orang di abad ke-20. Untuk diketahui, penyakit ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu

 

  1. Flu bab Pandemi flu pada 2009 ini dikenal saat itu sebagai flu babi. Flu babi diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 285.000 dan mungkin hingga 580.000 orang. Virus ini adalah varian dari H1N1, infeksi yang sama yang menyebabkan Flu Spanyol pada 1918 yang mengerikan. Asal tahu saja, sebanyak 20% orang di Bumi terinfeksi virus ini. Saat itu, di AS ada 113.690 kasus dikonfirmasi dan lebih dari 3.000 kematian. Varian lain pada virus yang sama, seperti epidemi flu Asia 1958 dan 1968, sebabkan jutaan kematian di seluruh dunia. Tetapi secara keseluruhan memiliki tingkat kematian yang lebih rendah.
  2. Kematian Hitam (Black Death). Kematian Hitam, yang melanda Asia dan Eropa pada 1340-an dan 1350-an, adalah salah satu pandemi paling ganas dalam sejarah manusia. Paling ganas karena mengakibatkan kematian sekitar 75 hingga 200 juta orang. Para sejarawan percaya, penyebaran dimulai di suatu tempat di China, melalui sepanjang Jalur Sutra untuk menyebar melalui Krimea dan ke Eropa. Populasi dunia pada saat itu diperkirakan sekitar 475 juta. Black Death mengurangi jumlah itu menjadi sekitar 350 juta Butuh 200 tahun bagi populasi dunia untuk bangkit kembali ke level sediakala. Sejarawan Norwegia Ole Benedictow memperkirakan bahwa jumlah kematian mungkin lebih parah.

“Data tersebut cukup luas dan banyak sehingga kemungkinan bahwa Kematian Hitam menyapu sekitar 60 persen dari populasi Eropa,” katanya

“Secara umum diasumsikan ba ukuran populasi Eropa pada saat itu adalah sekitar 80 juta. Ini menyiratkan bahwa sekitar 50 juta orang meninggal karena wabah Black Death. “

  1. HIV / AIDS. Obat HIV/AIDS digunakan sebagai alternatif penyembuhan virus corona di Wuhan, China. AIDS pertama kali dilaporkan secara klinis pada 5 Juni 1981, dengan lima kasus di Amerika Serikat. Pada akhir 1982, 771 kasus telah dilaporkan di AS. 618 korban meninggal pada tahun itu.Saat ini, sekitar 40 juta orang saat ini terinfeksi HIV dan 35 juta telah meninggal karena AIDS sejak virus itu diidentifikasi. Virus ini diperkirakan pertama kali muncul pada monyet di Afrika pada 1920-an.Sub Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena penyakit ini. Lebih dari satu dari empat kematian (28%) di Afrika Selatan dan Botswana pada 2017 disebabkan oleh HIV / AIDS. Tidak ada obat atau vaksin yang diketahui, meskipun sekarang ada perawatan yang dapat memperlambat perkembangan kondisi dan memungkinkan penderita untuk hidup dalam usia yang hampir normal.
  2. Flu Spanyol. Pada1918, usai perang yang menghancurkan di Eropa, varian baru dari virus flu H1N1 muncul. Ini menginfeksi 500 juta orang di seluruh dunia, termasuk beberapa daerah paling terpencil. Jumlah korban tewas diperkirakan telah mencapai setidaknya 50 juta, dan mungkin setinggi 100 juta. Sekolah dan teater ditutup selama tahun 1919 dan 1920, dengan beberapa digunakan sebagai kamar mayat sementara. Flu Spanyol ini asalnya ddari kamp penempatan pasukan di Prancis. Pada 2014, sejarawan Mark Humphries berspekulasi bahwa 96.000 atau lebih pekerja Tiongkok yang telah dipekerjakan untuk menggali parit untuk pasukan Inggris dan Perancis mungkin menjadi sumber pandeminya. Flu Spanyol hingga sekarang tetap menjadi epidemi paling mematikan yang pernah ada.
  3. Wabah Justinian. Berasal dari China. Ini adalah wabah pes pertama kali mencapai Eropa sekitar tahun 540 Masehi. Penyakit ini menyerang di seluruh benua selama hampir 200 tahun dan diperkirakan telah menyebabkan populasi Eropa turun sekitar 50% dari waktu ke waktu. Penulis sejarah Yunani Procopius menulis, pada puncaknya wabah itu menewaskan 10.000 orang per hari di Konstantinopel. Tidak ada ruang untuk menguburkan yang mati, katanya, dan mayat-mayat ditumpuk di jalanan. Penduduk kota takut mengubur kerabat mereka, dan seluruh kota ‘berbau seperti kematian.’ Jumlah sebenarnya dari mereka yang terbunuh oleh Wabah Justinian mungkin tidak akan pernah diketahui, diyakini oleh para sejarawan sebagai salah satu pandemi paling mematikan yang pernah ada.

Dari kesimpulan tentang berbagai wabah penyakit di atas, tentunya hanya kita sendiri yang bisa setidaknya untuk bisa menjaga diri, meniti hati untuk lebih bisa mengendalikan diri dari wabah pandemi ini. Melalkukan berbagai tindakan preventif sebagai bagian menjaga diri kita masing-masing dengan mematuhi anjuran dari para ahli tentang wabah tersebut.

 

Di tulis oleh Kisandrianto Guru Mapel IPS SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta

Tulisan Lainnya