Info Sekolah
Kamis, 21 Sep 2023
  • Selamat Hari Pendidikan Nasional
  • Selamat Hari Pendidikan Nasional
13 September 2020

Donvito “Beethoven” Ghani

Minggu, 13 September 2020 Kategori : Uncategorized

Siapa yang tak kenal Ludwig van Beethoven. Komponis musik klasik asal Jerman. Oleh penggemarnya dijuluki musikus jenius, terutama karya simfoni kelima dan kesembilan. Beethoven, dan juga komponis lain seperti Vivaldi, Mozart, JS Bach dan lain-lain, adalah orang yang telah berjasa mewarnai wajah musik klasik. Mereka ibaratnya telah menggelar karpet merah untuk seni musik yang kini semakin marak.

Seperti hanya music Jazz, musik klasik memiliki penggemar terbatas. Selera mereka lain dari yang lain. Apresiasi harmoni para pecinta music Jazz dan Klasik seperti di ruang tersendiri. Tak jarang banyak yang menanyakan, mengapa mencintai music klasik? Jawaban mereka pasti di seputar “senang saja”. Namun kalau ditelisik lebih dalam lagi, mereka menggemari music jenis ini karena apresiasi yang tinggi terhadap karya-karya komponis masa lalu.

Belajar music klasik, apalagi dengan alat gesek memang dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi. Nada-nada yang didengungkan lain dengan musik genre masa kini. Dibutuhkan konsentrasi dan apresiasi yang tidak biasa. Sentuhan nada harus dikendalikan dengan rasa. Tidak sembarang asal bunyi.

Sampai sekarang, kiblat alat musik gesek seperti biola masih berkiblat pada Eropa Timur. Namun di negara-negara lain, perkembangan musik klasik cukup berkembang. Tak ubahnya seperti di Indonesia. Siapa yang tak kenal Ismail Marzuki, WR Supratman, Idris Sardi, Ananda Sukarlan. Mereka ini yang mengabdikan diri dalam musik klasik.

Para musisi ini terus berkarya dan melahirkan murid-murid yang handal. Salah satunya adalah Donvito Ghani Alfareza Zuhantana. Siswa kelas 7D yang lahir di Yogyakarta, tanggal 5 Oktober 2008. Ghani, demikian Ia biasa disapa adalah putra dari pasangan Bapak Afendi Zuhantana, S. Sos. dan Ibu Panca Istiyani, S. Si.

Ghani sudah bisa memainkan biola sejak kelas 3 SD. Berlatih di beberapa sanggar yang ada di Yogyakarta. Ia memang menyukai musik klasik. Berbeda dengan musik POP, meskipun sama-sama memakai alat gesek. Penjiwaan terhadap alat musik dituntut ekstra hati-hati. Suara sumbang sedikit saja sudah membuyarkan konsentrasi.

Beberapa performance yang telah dimainkan antara lain di Hotel Ambarukmo dalam sebuah sesi gelar musik klasik junior. Sering juga tampil di kota-kota luar Yogyakarta. Yang patut dibanggakan adalah menjadi juara 2 Biola se Yogyakarta di LIP pada tahun 2017. Demikian pula mengikuti lomba All Talent di Artos Mall Magelang.