Berbagai macam ekspresi masyarakat dalam merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-75. Cinta terhadap tanah air merupakan bagian dari iman. Karena cabang iman demikian banyak, maka siapapun yang demen dengan NKRI bisa melakukan dengan berbagai macam cara.
Tentu yang paling heboh di perkampungan. Mereka mampu menyulap kegiatan dengan penuh gelak tawa. Aktifitas bukan karena hidup demikian banyak himpitan, sehingga mengundang tawa riang adalah obatnya. Demian apa adanya hidup di perkampungan. Rekatan sosialnya amat kuat, hanya senyum dan tawa selalu berhambur disela-sela kehiupan mereka.
Rupanya kebiasaan di rumah terbawa juga di area perkantoran, instansi pemerintah atau lembaga-lembaga lainnya. Mereka tak ketinggalan untuk berpartisipasi dalam menyemarakkan HUT RI ke-75. Tiga perempat abad Indonesia berjalan tertatih-tatih dalam meniti jalan menuju kemakmuran.
SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta sebagai salah satu Lembaga Pendidikan turut serta meramaikannya. Di Masa Pandemi Covid-19, tidak banyak yang harus dilakukan karena gerak sosial dibatasi. Protokol sosial diperketat, sebagai salah satu menghambat gerak penyebaran corona. Sebagai institusi pendidikan sudah mestinya memberi teladan bagi masyarakat.
Jum’at, 15 Agustus 2020 berkesempatan melaksanakan berbagai macam lomba untuk kalangan pamong dan siswa. Guru dan karyawan mendapat jatah untuk melaksanakan lomba memasak nasi goreng. Mudah, murah dan meriah. Kali ini giliran Bapak-bapak unjuk gigi. Kemampuan goreng-menggoreng akan dikompetisikan dengan sesame kolega.
Panitia telah menyiapkan segalanya. Peserta hanya mempersiapkan talentanya. Kelompok masak dibagi menjadi sebagai berikut:
Kelompok 1: Pak Priyoto dan Pak Narto
Kelompok 2: Pak Beni dan Pak Huda
Kelompok 3: Pak Walid dan Pak Ibnu
Kelompok 4: Pak Kis dan Pak Irkam
Kelompok 5: Pak Harta dan Pak Parno
Kelompok 6: Pak Haris dan Pak Joko
Kelompok 7: Pak Rahmat dan Pak Affandi
Kelompok 8: Pak Jaka dan Pak Beny Ari
Begitulah cara kami merayakan HUT RI ke-75
Komentar Terbaru