Info Sekolah
Kamis, 30 Nov 2023
  • Selamat Hari Pendidikan Nasional
  • Selamat Hari Pendidikan Nasional
8 Juli 2020

Bapisah Bukannya Bacarai

Rabu, 8 Juli 2020 Kategori : Uncategorized

Lagu ini lebih menggema dinyayikan Dato Siti Nurhaliza. Meskipun pada mulanya dipopulerkan oleh Tiar Ramon dan Elly Kasim. Syair ini menggambarkan seorang suami yang akan merantau dengan meninggalkan seorang istri. Melalui lagu ini, seorang suami menyampaikan agar istrinya sabra menanti dia kembali pulang.

Dalam konteks Pendidikan, guru telah rela melepas siswa untuk pergi merantau menuntut ilmu yang tinggi, agar kelak menjadi manusia yang bermanfaat. Orang tua juga telah rela ditinggal anaknya merantau demi segenggam harapan.

Bapisah hanyalah ujud badaniah. Berpisah hanya karena jarak tertentu, sehingga kedua insam manusia tidak bias bertatap muka. Tapi jiwa tetaplah satu. Jiwa tak mudah untuk diceraikan. Dilepaskan. Jiwa yang telah menyatu akan senantiasa bersua setiap saat meski hanya perasaan.

Dengan gegap gempita tanpa meninggalkan makna, SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta, pada tahun 2019 melepas 101 siswa yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Menyerahkan kembali kepada orang tua untuk dididik Bersama keluarga. Tutup tahun yang sebenarnya kegiatan rutinitas, memberi warna tersendiri, dengan diiringi doa dari keluarga besar SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta.

Sebagai ajang kreatifitas, acara perpisahan kali ini menampilkan beberapa ragam seni yang terhimpun dalam kegiatan ekstra kurikuler. Karawitan, sebagai salah satu ekstra unggulan dan khas, melantunkan beberapa tembang yang sudah akrab di telinga. Dilanjutkan dengan Band, yang tahun ini benar-benar memikat. Bukan karena pilihan lagu, bukan karena kelihaian memainkan instrument, tapi karena penuh penjiwaan. Entah mengapa, Band kali ini lebih meresap dan masuk dalam syair-syair lagu yang dinyanyikan.

Aditya Navis, sebagai runner up Indonesian Idol Junior tahun 2017 tetaplah magnit utama. Ada sebuah lagu singlenya dia. Lagunya melankolis, merambat namun bergetar. Dede, demikian panggilannya, memang masih terikat kontrak dengan sebuah perusahaan rekaman. Sangat dimaklumi apabila, dia beberapa kali tidak kelihatan batang hidungnya dalam pembelajaran.

Dipandu oleh Bapak Rischa dan Ibu Fajar Indah, acara demi acara mengalir tanpa terasa. Racikan acara tertata dengan apik dan rapi, dengan dibantu oleh Ibu Dibta debagai operator media.

Tuntas sudah bagi kelas IX, selama 3 tahun berada di lingkungan SMP Mupat Yogyakarta. Tahap demi tahap telah mereka lalui. Akhirnya memang harus berpisah secara badaniah. Namun jiwa masih tetap terlilit dalam almamater tercinta.